Nikah, Yuk: 54

1.1K 116 52
                                    

Tadi sebelum Maghrib cerita ini sudah siap publish, sudah revisi. Ehh ... pas isya mau publish akunya keluar sendiri, part yang ditulis tadi hilang 😬😬 syukur masih ada di catatan tapi harus revisi lagi.

Kalau ada typo kasih tau ya

.
.
.

Aera tengah sibuk memixer, sedangkan Rania menyiapkan loyangnya. Mereka sedang membuat brownies sambil melakukan siaran langsung di ponsel Aera.

Aera berada di rumah tetangga sebelah, ia sudah tidak mengindari Arga lagi. Aera sudah berani bertemu Arga, butuh waktu dua Minggu bagi Aera untuk akhirnya berani bertemu pria itu.

Arga tahu Aera malu dan menghindar, jadi ia tidak berusaha untuk bertemu. Namun sesekali ia menggoda Aera, dengan cara memanggilnya dari balkon kamarnya. Kamar mereka bersebrangan.

"Ada yang gak suka brownies gak?" tanya Aera menatap layar ponselnya membaca komentar-komentar yang masuk. "Oh ada? Kenapa gak suka? Aku lebih suka brownies dari pada bolu biasa. Tapi kalau bolu pisang ... nah itu aku gak suka. Mama Rania sudah punya calon mantu belum ... Tuh Ma, Mama ditanyain." Aera beralih menatap Rania.

Rania terkekeh. "Maaf ya ... Mama sudah punya."

"Nah tuh ... Mama sudah punya," ucap Aera. "Eh? Siapa Ma?" tanyanya.

"Rahasia." Rania mengedipkan sebelah matanya.

"Mama gak mau ngasih tau guys ..." Aera menatap ponselnya kembali. "Aku mau daftar jadi calon mantu Mama," ucapnya membacakan komentar.

"Ahaha gak bisa, sudah telat. Mama sudah punya," sahut Rania.

"Sudah jadi?" tanya Arga memasuki dapur.

"Baru mengadon, Ga ... Masa sudah jadi. Baru juga mulai," jawab Aera.

Arga mendekati Aera, lalu berdiri tepat di belakang gadis itu.

"Sudah gak sabar."

Aera menoleh ke belakang. "Astaghfirullah! Kamu dekat banget! Jaga jarak!"

Arga menyeringai, ia menatap ponsel Aera. "Peluk Kak Aera, Bang," ucapnya membaca komentar. "Boleh peluk kamu gak? Nih ada yang nyuruh."

"Mau spatula ini yang melayang atau sendok?!" tanya Aera.

"Gak mau keduanya."

Tanpa Aera ketahui, penonton siaran langsung berteriak histeris saat melihat Aera dan Arga.

"Arga ... Jangan ganggu Aera!" tegur Rania.

"Tau ... Sana!" ucap Aera.

"Halalin dulu Aera, baru boleh peluk-peluk!"

"Aera, nikah yuk!" ajak Arga.

"Haha ... Ayo! Kapan?" sahutnya bercanda.

"Oke, nanti malam aku ke rumah. Kamu mau kapan akadnya?"

"Bulan depan! Random banget!" Aera menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mengaggap ucapan Arga hanya angin lalu. "Ma, ini sudah cukup kan?" Aera mematikan mixernya.

"Sudah ..." Rania membawa loyang yang sudah ia siapkan. "Langsung masukin ya."

Dengan hati-hati Aera menuang adonan brownies ke dalam loyang.

Arga mencolek sisa adonan lalu dengan cepat ia menoel ujung hidung Aera.

"Arga!" Aera melotot tajam. "Mama, Arga nih!"

Rania terkekeh melihat hidung Aera yang ada adonan kue. "Kamu tunggu di luar sana! Jangan ganggu." Rania menatap Arga.

"Kalau sudah masak kasih tau!" ucap Arga.

I'm Not Crocodile GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang