Kalau ada typo kasih tau ya ...
.
.
.Setelah satu Minggu lebih dirawat di rumah sakit, akhirnya Aera diperbolehkan pulang dan lanjut masa pemulihan di rumah. Sedangkan Dara, ia masih harus dirawat di rumah sakit, lusa ia baru diperbolehkan untuk pulang.
Aera senang terbebas dari bau obat-obatan, selama di rumah sakit ia juga tidak bisa tidur nyenyak meskipun kamar tempat ia dirawat seperti kamarnya, tetap saja rasanya beda.
Dengan hati-hati Arkan menggendong Aera keluar dari mobil lalu mendudukkan anaknya di kursi roda. Untuk sementara Aera akan menggunakan kursi roda atau tongkat nantinya, kakinya masih belum bisa berjalan.
"Astaghfirullah, Aera!" pekik Rania kaget saat melihat Aera duduk di kursi roda. Wanita itu langsung menghampiri mereka lewat pintu samping. "Ya Allah, Aera ... Kamu kenapa, Nak?! Astaghfirullah ..."
"Kamis lalu Aera kecelakaan, Mbak. Ini baru pulang dari rumah sakit," jawab Airin.
Rania membulatkan matanya kaget mendengar jawaban Airin. "Kecelakaan?! Kok gak ngasih tau mbak sih! Ya ampun, bisa-bisanya mbak gak tau kabar. Arga juga gak cerita, apa jangan-jangan tuh anak juga gak tau?"
Aera menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Keknya Arga gak tau, Ma ... Aera gak pegang ponsel."
"Duh ... Airin kenapa gak ngasi tau mbak?" Rania beralih menatap Airin.
"Aku gak kepikiran, Mbak. Lupa ngasih tau ehehe ... aku juga jarang banget pulang. Selama seminggu lebih tidur di rumah sakit," balas Airin.
"Pantesan rumah sepi terus, rumah sebrang juga sepi. Aera gak pernah mampir, gak keliatan selama semingguan ini." Rania menghela napasnya menatap Aera. "Gimana ceritanya bisa gini?"
"Nanti aku cerita, ayo kita masuk dulu." Airin menggandeng tangan Rania mengajaknya masuk ke dalam.
Sampai di kamar Aera langsung disuruh istirahat di kamar bawah agar tidak naik turun tangga.
Seorang wanita paruh baya memasuki kamar Aera bersama Airin dan Rania.
"Kaki kamu diurut lagi ya," ucap Airin.
Aera menghela napasnya, dengan terpaksa ia mengangguk setuju. Ini sudah kedua kalinya kakinya diurut. Kakinya mengalami bengkak, berharap setelah dipijit ia bisa berjalan.
"Aaa ... Sakit!" Aera meringis kesakitan saat kakinya yang cedera mulai diurut.
"Sakitnya cuma sebentar kok, Nak ... Mending sakit sebentar daripada bengkak nahan sakitnya lama," ucap wanita paruh baya itu.
"Tapi sakit banget ... Duh pelan-pelan, Bu ... Huhuhu ..."
"Iya ... ibu pelan kok."
"Sampai keringetan dia," ucap Airin terkekeh lalu menyeka keringat putrinya.
"Aera gak mau dipijit lagi!"
"Kaki kamu ini gak terlalu parah, seminggu lagi in syaa Allah pasti sudah bisa jalan. Sering-sering pijit pelan kakinya biar enakan."
"Tapi sakit, Bu ..."
"Iya tau, sakitnya cuma sebentar kok," balas wanita itu dengan lembut.
"Tahan sakitnya sebentar ya ..." ucap Rania duduk di samping Aera. "Remas tangan mama kalau sakit."
Aera menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nanti tangan Mama yang sakit kalau Aera remas." Ia memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakitnya.
"Nah, dah selesai ..." Mendengar ucapan wanita paruh baya itu, Aera menghela napas lega, ia senang mendengarnya.
"Lima hari lagi ibu datang mijit kaki kamu," lanjutnya seketika membuat ekspresi wajah Aera berubah.
![](https://img.wattpad.com/cover/352470515-288-k971603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Crocodile Girl
Teen Fiction📌Spin-off Airin Single Mom Aera Elysa Amerta namanya, sosok gadis yang ceria, hiperaktif dan ... suka berkata manis kepada pria-pria tampan. Ada banyak sekali korban Aera, tidak sedikit pula yang baper dan ingin menjadikannya sebagai kekasih mereka...