Resepsi: 58

797 105 32
                                    

Karena lama gak up ... Part ini lumayan panjang!

.
.
.

Selamat membaca ...

.
.
.

Suasana di halaman rumah Aera mulai ramai karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, para tamu sudah berdatangan. Saat ini, Aera dan Arga juga sudah di pelaminan menyambut tamu undangan yang datang.

Aera terlihat sangat cantik memakai baju pengantin berwarna biru malam. Polesan make up semakin membuat gadis itu terlihat sangat cantik, beberapa ibu-ibu komplek sampai tidak mengenalnya, wajahnya terlihat sangat berbeda karena make up.

Saking cantiknya Aera, sesekali Arga menoleh menatapnya, istrinya itu sangat cantik. Aera sadar, namun ia pura-pura tidak tahu saja.

"Ibu Vanya!" ucap Aera tersenyum lebar menatap Vanya.

"Maa Syaa Allah ... cantiknya ...  Sampai pangling ibu liatnya apalagi lama gak ketemu kamu." Vanya memeluk Aera. "Selamat menempuh hidup baru ... semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah!"

"Aamiin ... Terima kasih doanya ... Terima kasih sudah datang!"

"Iya, Sayang ... duh cantiknya ... Suami kamu juga ganteng! Cocok!"

"Kalau gak ganteng mana aku mau hehehe canda, Bu," ucap Aera. "Ibu sudah makan?"

"Sudah! Ibu mau nemuin mama kamu dulu."

"Iya, Bu. Mama kayanya masih di rumah, masuk aja."

"Iya ..." Vanya tersenyum lalu turun dari pelaminan.

"Siapa?" tanya Arga menoleh menatap Aera.

"Bundanya kak Febian!" jawab Aera.

"Sudah kenal sama bundanya juga? Manggilnya ibu lagi."

"Iya dong ... Sama keluarganya juga kenal."

"Aku baru ingat dulu kamu suka gombalin tuh cowok." Ada terselip nada cemburu.

"Suka gombalin bukan berarti suka. Aku tuh sukanya kamu ..." Aera menggandeng tangan Arga lalu mengedipkan sebelah matanya.

Arga terkekeh melihatnya, ia menoel hidung Aera. "Syukurnya kamu gak benar-benar suka dia. Aku kadang gak suka liat kamu deket-deket dia, entah ... Gak suka aja liatnya."

"Itu artinya kamu cemburu."

"Enggak tuh ... Siapa juga yang cemburu," elak Arga.

"Heleh, itu artinya cemburu! Ciye cemburu ..." Aera menusuk-nusuk lengan Arga dengan telunjuknya.

"Ehm ... Aera ... Orang lagi ngantri. Ntar aja ngobrolnya," ucap Airin.

Saat Aera menoleh ke belakang, ternyata benar, orang-orang sedang mengantri ingin bersalaman, mereka berdiri tidak jauh darinya. Mereka diam karena tidak ingin mengganggu pengantin baru yang sedang bercanda itu.

Aera tertawa canggung dan menyuruh ibu-ibu mendekat.

"Nu, gue minta parfum dong, gue suka banget baunya." ucap Karina.

"Tadi kan sudah."

"Sudah hilang, gak wangi lagi."

Nurul berdecak pelan, ia membuka tas kecilnya dan mengambil parfumnya. "Beli!"

"Gue gak punya duit," sahut Karina.

"Gak punya apaan? Lo itu bos! Masa gak punya duit." Nurul memutar bola matanya malas.

"Hahaha ..." Karina hanya tertawa sambil menyemprotkan parfum ke bajunya.

Baju Nurul, Karina, Ella dan Elma sama. Aera yang memberikan mereka baju itu yang khusus untuk dipakai saat resepsi.

I'm Not Crocodile GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang