Aera terdiam melamun menatap tangannya yang baru saja dipasang infus. Tadi ia pingsan, suhu tubuhnya panas, Tiara langsung membawanya ke rumah sakit.
Sudah dari kemarin ia merasa tidak enak badan, namun ia memaksa tetap bekerja dan akhirnya tanpa di sangka ia pingsan.
"Bandel!" Tiara mencubit pelan tangan Aera. "Sudah Tante suruh istirahat, gak usah ke pabrik, tetap aja datang! Sudah tau lagi sakit dipaksa, gini kan jadinya!"
Aera menghela napasnya. "Tante dah kek bunda!" ia mengerucutkan bibirnya. "Gak ada bunda, eh Tante yang ngomel."
"Gimana gak ngomel, kamu tuh susah banget dikasih tau! Gak usah datang gak usah datang, rebahan aja di rumah, tetap datang! Badan kamu panas banget! Lambung kamu berulah, ini juga efek kecapean, kurang tidur, mau gak mau suka gak suka harus dirawat!"
"Mau pulang ..."
"Pulang? Hahaha ... jangan harap Tante ngabulin! Disuruh istirahat di rumah gak mau sih. Lebih baik istirahat di rumah sakit aja sekalian!" Tiara duduk di sofa sambil melipat tangannya di dada menatap Aera.
Aera memejamkan matanya mendengar omelan Tiara yang sudah seperti bundanya.
"Kamu tidur?" tanya Tiara berhenti mengomel.
"Aera pingsan lagi, Tan ... Denger Tante ngoceh."
"Tante kasih tau bunda kamu!"
"Jangan!" rengek Aera. "Bunda gak usah dikasih tau. Nanti bunda ke sini, terus marahin Aera."
"Biarin, kamu juga yang kena marah, bukan Tante." Tiara mendekati Aera.
Aera memanyunkan bibirnya. "Bunda jauh, jadi gak usah dikasih tau. Cukup Tante aja yang tau ya ..." Aera meraih tangan Tiara membujuknya agar tidak memberitahu kanjeng ratu.
"Kenapa gak mau sih?" Tiara menunduk menatap gadis yang sudah ia anggap seperti putrinya sendiri.
"Gak mau ngerepotin bunda, sayang duit beli tiket pesawat."
Tiara terkekeh. "Bunda kamu banyak uang kalau kamu lupa, mbak Airin sultan!"
"Ehehe ... Tetap aja sayang duit. Jadi, supaya gak keluar duit bunda gak usah dikasih tau."
"Bilang aja biar gak dimarahin." Tiara menoel hidung Aera.
"Nah, ya itu!"
"Minum obat dulu, Nak ..." ucap Cinta memasuki ruang inap sambil membawa plastik berisi obat Aera.
"Gak usah minum obat boleh, Tan?"
Cinta langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak boleh dong cantik. Harus minum obat!"
Aera menghela napasnya, dengan terpaksa ia menurut dan meminumnya.
"Nah, sekarang tidur," ucap Tiara. "Jangan main hp."
"Hmmm ... Tante-tante gak pulang?" tanya Aera menatap Tiara lalu beralih menatap Cinta.
"Enggak, kami gantian jaga kamu," jawab Cinta. "Nanti malam Tante stay di sini. Lagian di rumah gak ada siapa-siapa."
"Tante beneran gak mau nikah? Gak bosan sendiri?"
"Umur Tante sudah gak muda lagi. Kalau Tante mau nikah sudah dari dulu Tante nikah, Sayang ... Tante menikmati hidup Tante meskipun sendiri Tante bahagia. Dah, jangan mikirin Tante."
Cinta memang masih sendiri alias tidak menikah. Tidak ada niat ingin menikah dan sendiri adalah pilihannya. Ia tidak pernah mengeluh hidup sendirian tanpa suami, malah ia sangat menikmatinya.
Dret ...
Ponsel Aera berbunyi, sontak ia mengambil hpnya di atas nakas.
"Hah! bunda nelpon!" Aera panik melihat nama sang bunda di layar ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Crocodile Girl
Teen Fiction📌Spin-off Airin Single Mom Aera Elysa Amerta namanya, sosok gadis yang ceria, hiperaktif dan ... suka berkata manis kepada pria-pria tampan. Ada banyak sekali korban Aera, tidak sedikit pula yang baper dan ingin menjadikannya sebagai kekasih mereka...