Aera keluar dari mobil ayahnya setelah berpamitan. Hari ini ia diantar ayahnya, abangnya sudah pergi duluan karena hari ini kena jadwal menjaga pintu gerbang sekolah.
"Kak Aera ..." panggil seorang gadis berponi.
Aera menghentikan langkahnya lalu berbalik. "Kenapa, Dek?"
Dengan malu-malu gadis itu menyodorkan bekal pada Area. "Aku titip bekal buat kak Aiden," ucapnya.
Aera terkekeh lalu mengambilnya. "Nanti kakak kasih. Makasih ya."
"Aku yang harusnya berterima kasih. Terima kasih ya, Kak! Wadahnya gak usah dibalikin."
"Iya."
Gadis itu berpamitan kembali ke kelas dan Aera kembali melangkah menuju kelasnya.
"Aera ... Ikut gue sebentar yuk, ke taman belakang kelas sebelas," pinta seorang pria menyamakan langkah Aera.
"Ngapain, Kak?" tanya Aera menoleh menatap kakak kelasnya itu.
"Ada deh, yuk!" Pria itu melangkah terlebih dulu. Aera langsung mengikutinya.
Sampai di belakang kelas Aera berdiri menghadap kakak kelasnya itu. Ia terdiam sesaat memandangi pahatan wajah yang lumayan tampan.
"Aera mau gak jadi pacar gue?" tanya pria itu to the point.
Aera kaget mendengarnya, matanya berkedip beberapa kali. "Kakak nembak aku?" tanyanya tidak menyangka.
Pria itu mengangguk. "Iya. Gue jatuh cinta sama lo, gue mau lo jadi pacar gue."
Aera terdiam, ini bukan pertama kalinya ia dihadapkan oleh situasi seperti sekarang. "Duh maaf ya ... Ayah gak bolehin pacaran. Dosanya berat, nanti Kakak gak sanggup nanggungnya. Mending kita temenan aja," ucapnya lalu tersenyum. Ia merasa tidak nyaman menolak, tapi mau bagaimana lagi ia tidak mungkin menerimanya.
Pria itu nampak kecewa mendengarnya, namun ia tetap mengangguk sambil tersenyum, senyuman yang terlihat memaksa. Ia sudah menduganya, ia pasti ditolak, tapi ia memberanikan dirinya untuk menyatakannya. "Iya."
"Maaf ya, Kak ..."
"It's okay." Pria itu kembali tersenyum paksa.
"Aku ke kelas dulu ya ... bye Kak Nino." Aera berbalik meninggalkan kakak kelasnya itu.
"Pagi Arga ..." sapa Aera sesampainya ia di kelas.
"Pagi juga," sahut Arga tersenyum tipis. "Yah, kamu bawa bekal?"
"Bukan punyaku, ini dari adik kelas buat Abang."
Arga menghampiri Aera dengan membawa tupperware berwarna biru. "Nih, mama buatin kamu bekal."
Mata Aera berbinar, ia langsung mengambilnya. "Wah, makasih ya ..."
"Sama-sama. Nanti istirahat di bawa ke kantin. Habiskan makanannya!"
"Kamu bawa bekal?"
Arga mengangguk. "Bawa."
"Kita makan di tempat biasa aja gimana?" tanya Aera.
"Oke." Setelah mengatakan itu Arga kembali duduk ke kursinya.
Aera memasukkan bekal pemberian Arga ke dalam tasnya. "Tio ... Tio ... Coba hadap ke aku."
Tio langsung menurut menatap Aera yang duduk di belakangnya. "Kenapa?"
"Kamu baru potong rambut ya? Tambah ganteng deh."
"Jangan buat anak orang baper, Ra! Ini masih pagi," ucap gadis yang duduk di belakang Aera sambil memotong kukunya.
"Kalau sudah siang boleh, Ndi?" tanya Aera berbalik menatap Sindi.
![](https://img.wattpad.com/cover/352470515-288-k971603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Crocodile Girl
Novela Juvenil📌Spin-off Airin Single Mom Aera Elysa Amerta namanya, sosok gadis yang ceria, hiperaktif dan ... suka berkata manis kepada pria-pria tampan. Ada banyak sekali korban Aera, tidak sedikit pula yang baper dan ingin menjadikannya sebagai kekasih mereka...