Di balik tembok disiplin yang mengelilingi kampus elit itu, Wang Yi, seorang gadis pendiam yang selama ini hidup dalam bayang-bayang akan menemukan gairah baru dalam hidupnya. Semua berubah ketika dia bertemu Miss Zhou, guru yang penuh pesona dan sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cahaya remang-remang di kafe mewarnai malam yang tenang, menciptakan atmosfer yang damai namun tegang di antara dua orang yang duduk saling berhadapan.
Zhou Shi Yu, seperti biasa, terlihat tenang. Rambut hitamnya yang panjang tergerai rapi di bahunya, dan mata hitamnya yang dalam tampak tajam namun tetap penuh ketenangan.
Di hadapannya, Chen Yuxian, pria muda dengan sorot mata penuh rasa ingin tahu, menggenggam cangkir kopinya dengan erat, seolah itu adalah satu-satunya pegangan di tengah percakapan yang belum dimulai.
Malam ini bukan malam biasa bagi mereka. Esok hari adalah pertunangan mereka, rencana yang sudah disusun oleh kedua keluarga dengan hati-hati. Namun, ada sesuatu yang belum dibicarakan, sesuatu yang hanya Zhou Shi Yu dan Chen Yuxian tahu harus diungkapkan sebelum janji itu dibuat.
Zhou Shi Yu menatap Chen Yuxian dengan tenang, tanpa ragu sedikit pun. "Aku punya syarat sebelum kita melanjutkan ini," katanya, suaranya lembut namun tegas.
Chen Yuxian mendongak dari cangkirnya, sedikit terkejut. "Syarat?"
Zhou Shi Yu mengangguk. "Ya, aku tahu pernikahan ini adalah tentang formalitas. Untuk keluargamu, untuk keluargaku. Tapi aku tidak bisa berpura-pura menjalani kehidupan yang sepenuhnya palsu."
Chen Yuxian meletakkan cangkirnya, matanya kini penuh dengan rasa ingin tahu dan sedikit kekhawatiran. "Apa yang kamu maksud?"
Zhou Shi Yu menarik napas dalam sebelum berbicara, suaranya tetap stabil meski ada sedikit ketegangan di balik kata-katanya. "Aku akan menikah denganmu. Tapi hanya untuk dua tahun. Selama waktu itu, tidak akan ada kontak fisik di antara kita. Kita akan tinggal di rumah yang sama, tapi hanya untuk menjaga tampilan di depan orang lain. Tidak lebih dari itu."
Chen Yuxian terdiam sejenak. Bibirnya sedikit terbuka seolah mencoba mencerna kata-kata yang baru saja didengarnya. "Dua tahun?" ulangnya pelan, memastikan dia tidak salah dengar.
Zhou Shi Yu mengangguk. "Hanya dua tahun. Setelah itu, kita bisa mengajukan cerai secara damai dan semuanya akan berakhir dengan baik."
Ada keheningan sesaat, hanya suara samar pengunjung kafe lain dan suara gesekan cangkir di meja yang terdengar. Chen Yuxian akhirnya tertawa kecil, meskipun sedikit kaku. "Kenapa dua tahun? Dan kenapa tidak ada kontak fisik?"
Zhou Shi Yu menatapnya lurus, sorot matanya serius namun tidak menyakitkan. "Karena ada hati yang harus kujaga, Yuxian. Aku tidak bisa menyerahkan diriku kepada pernikahan ini sepenuhnya ketika hatiku sudah terikat pada orang lain."
Mata Chen Yuxian sedikit melebar, terkejut oleh kejujuran itu. Namun, alih-alih marah atau terluka, dia tersenyum tipis. "Jadi kamu sudah punya seseorang?"
Zhou Shi Yu mengangguk, ekspresinya tidak berubah. "Iya. Seseorang yang sangat penting bagiku."
Chen Yuxian bersandar di kursinya, seakan mencoba menyerap kenyataan ini. "Aku sudah menduganya," katanya akhirnya. "Kamu mengajar di universitas khusus perempuan. Tentu saja... aku bisa menebak bahwa itu bukan pria."
