Chapture 4

11.7K 539 21
                                    

"Jadi semalaman kau bermalam dengan wanita itu? Seriously, kau melakukannya di malam pengantin kita?"

Annales melangkah masuk melewati pintu.

Kazuma berbisik sebentar tepat di samping telinga Oya, entah membicarakan apa, Annaless tidak tahu dan malas mencari tahu. Annaless bahkan tidak lagi peduli pada seluruh barang belanjaannya yang kini telah diangkut oleh beberapa anak buah Oya.

"Jangan kau pikir aku cemburu atau apalah itu. Aku tahu kau sama seperti Daddy yang tidak akan pernah cukup dengan satu orang wanita. Tapi, bisakah kau menghargaiku sebagai istrimu? Setidaknya lakukan itu ditempat lain dan jangan menunjukkannya di depan wajahku."

Annales duduk di kursi. Melipat tangan dan menyilangkan kaki.

Oya melakukan hal yang sama menempati kursi sofa yang lain. Sementara Kazuma langsung mengajak yang lain pergi karena ingin memberikan bos mereka waktu dan tempat privasi.

"Nishimura Mako. Dia satu-satunya Yakuza wanita di Jepang."

"Untuk apa kau memberitahukan namanya. Aku tidak tanya."

"Kami bicara urusan bisnis."

"Semalaman aku menunggumu." Annales menatap Oya kini. "Aku tidak bisa tidur karena ini tempat asing. Suasananya sangat jauh berbeda dengan mansion mu yang di Rusia."

"Kupikir kau masih butuh privasi." Oya mengeluarkan rokoknya dan menyalakannya dengan korek api. Pria itu menghembuskan asapnya ke udara dengan satu tangan menepuk paha. "Duduk dimari."

"Aku tidak suka asap rokok."

"Lidahku pahit jika tidak merokok."

"Kau bisa menggantinya dengan pappermint."

"Itu bukan gayaku, Nyonya." Annales kemudian berdiri duduk di atas pangkuan Oya. Namun saat Oya hendak menciumnya ia menghindar. "Bagaimana kegiatanmu hari ini?"

"Membosankan. Kazuma tidak bisa kuajak bercanda."

"Candaan apa yang kau gunakan?"

"Berselingkuh. Maybe, dia terlalu serius menanggapi candaan itu."

Oya terbatuk.
Kemudian mematikan rokoknya yang bahkan belum habis setengahnya. Annales menahan tawa dengan puas.
Sangat.
Namun tidak bertahan lama karena Oya tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan membantingnya berbaring di sofa. Lalu dengan sekali sentak, merobek gaun yang Annales kenakan tepat di bagian dada.

"Berengsek! Apa yang kau lakukan?" Annales memukul kepala Oya menggunakan tangan saat pria itu tiba-tiba menciumnya. Brutal. Sangat. Aroma tembakau yang kuat membuat Annales mual. Namun tidak berapa lama Annales justru menikmati kuluman pria itu di dalam mulutnya, apalagi saat tangan Oya masuk ke dalam celana dalamnya.

Kedua payudara Annaless pun tidak dibiarkan menganggur. Oya memainkan keduanya secara bergantian sebelum berakhir menenggelamkan wajah di balik rok sepaha yang Annales kenakan.

Annaless melolong saat merasakan lidah hangat Oya mencandai lubang vaginanya. Menyesap dan menggigit area labia dengan liar. Tidak membiarkan Annaless bernapas sedikitpun.

"Oya... Stop." Annales dibuat kelabakan dengan permainan mulut pria itu.

Selain itu, ia ingat mereka berada di ruang tamu. Meskipun Annales sadar Kazuma telah mengajak orang-orang pergi, tetap saja terasa tidak etis kalau melakukan hal mesum di tempat terbuka seperti ini.
Di siang bolong.

"Oya!" Annales menjambak rambut Oya kasar dengan pandangan mata naik. Dadanya membusung saking nikmatnya sensasi itu. Kumis tipis Oya yang terus menggesek klitorisnya membuat Annales menggelinjang geli sekaligus candu.

Mr. YakuzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang