Bandar Udara Internasional Sheremetyevo | Maskow, Rusia.
Oya mendorong kursi roda Annales setibanya mereka di bandara internasional itu. Sebuah pesawat ambulance sudah menunggu disana. Namun Annales mengerutkan keningnya melihat keberadaan Kazuma dan beberapa anggota Yamaguchi-Gumi yang menyambutnya, bersama dengan seorang pria dan wanita yang mengenakan pakaian medis sebuah instansi rumah sakit.
Annales mendongak menatap Oya, kemudian bertanya. "Kenapa semua anak buahmu yang masih terlibat dengan Yamaguchi-Gumi ada di sini? Bukannya mereka semua sudah mengkhianatimu? Mereka—- Yamaguchi-Gumi itu, jelas-jelas mereka sudah...."
Oya dengan cepat mengambil posisi jongkok di hadapan Annales, menyamakan tubuhnya dengan perempuan yang duduk di atas kursi roda itu. Satu tangannya meraih satu tangan Annales dan mengecup punggung tangan sang istri. "Mereka tidak pernah mengkhianatiku sayang. Dan aku masih bos Yamaguchi-Gumi."
"Bagaimana mungkin?"
"Semua yang terjadi adalah bagian dari misi. Mereka hanya melaksanakan tugas yang ku suruh, untuk mengungkap siapa saja para pengkhianat di dalam klan."
Annales menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman tangan Oya. "Jadi, ini semua masih bagian dari misimu? Kau menipuku Mr. Yakuza."
"Annales... dengarkan dulu...."
"Tidak. Kau jelas-jelas telah menipuku. Aku masih bisa mentolerir saat kau tidak membawaku ikut serta dalam misimu. Tapi—- dengan tidak memberitahu ku rencana dalam misi mu. Sama saja kau tidak mempercayaiku. Bukankah aku ini istrimu? Bahkan kau pernah bilang aku ini Nyonya Yamaguchi-Gumi."
"Jangan memperumit masalah yang sudah berlalu Annales."
"Kau bahkan tidak memberitahuku kebenarannya sampai hari ini. Sekarang jawab aku, kalau aku tidak bertanya tadi, apa kau akan jujur menceritakan semuanya padaku?"
"Aku sudah mengatakannya barusan."
"Jawab pertanyaanku yang tadi."
"Aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu."
"Akkk! Mr. Yakuza! Turunkan aku! Aku tidak jadi ikut denganmu. Aku masih mau tinggal disini!"
Oya tidak menghiraukan teriakan istrinya itu. Ia telah menggendong Annales dari atas kursi roda, membawanya menuju pesawat yang sudah menunggu mereka berdua. Annales masih memukuli dada bidang Oya dan menggigit dada pria Yakuza itu. Namun Oya tidak kelihatan kesakitan sama sekali. Ekspresi wajahnya masih tetap datar saat kedua kakinya melangkah menaiki anak tangga pesawat ambulance itu.
Di dalam, Annales dibuat kagum dengan dekorasi pesawat ambulance itu. Ia patut mengacungkan dua jempol untuk siapapun yang telah mendekorasi pesawat ambulance itu jadi mirip ruang VIP rumah sakit. Mereka melaksanakan perintah Oya dengan sangat baik.
"Jangan lakukan hal yang tidak berguna seperti memukuliku kalau itu hanya akan membuatmu kelelahan Annales. Ingatlah, kau harus menjaga kandungan mu mulai hari ini."
Oya sudah membaringkan Annales di atas ranjang di dalam pesawat itu. Sedangkan dokter dan perawat langsung dengan sigap melakukan tugas masing-masing. Perawat memasang selang infus Annales sementara dokter memeriksa denyut nadi dan tekanan darah Annales—- untuk memastikan Annales siap melakukan perjalanan panjang dengan selamat hingga tiba di Jepang nanti.
Oya tetap menemani Annales, selama proses pemeriksaan itu.
"Apakah ini tidak berlebihan? Aku pikir, akan baik-baik saja tanpa semua ini."
"Tidak ada yang berlebihan. Semua ini kulakukan demi dirimu dan bayi kita berdua," jawab Oya tegas. Annales rasa ia terharu mendengar Oya bicara seperti itu. Ia reflek menyentuh perutnya sendiri yang langsung disadari Oya dan membuat pria itu panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Yakuza
Romance[21+] Annales ingin keluar dari bayang-bayang gelap dunia Mafia. Namun Ayahnya sendiri malah menjualnya pada bos Yakuza bernama Toyama Natsuke.