Chapture 36

5.7K 475 44
                                    

Sudah satu bulan Annales tinggal di rumah ini. Selama itu pula, yang dilakukan Annales hanyalah makan, tidur dan begitu seterusnya. Simon tidak mengizinkan Annales keluar, memegang ponsel, bahkan sekedar menonton televisi.

Terdengar buruk karena Simon memperlakukan Annales seperti tahanan daripada seorang putri. Namun Annales tahu Ayahnya bersikap seperti itu karena kini ia sedang disembunyikan keberadaannya dari musuh. Terutama dari Mine-- yang bisa kapan saja mengejar Annales sampai ke Rusia apalagi setelah tahu Annales kabur membawa calon pewaris Yamaguchi-Gumi di dalam rahimnya.

Kabar baiknya, Annales kini mendapatkan perhatian lebih dari Simon Gonsalves yang selama ini selalu cuek dan cenderung mengabaikan keberadaan Annales.

Selama satu bulan ini Ayahnya lebih banyak dirumah. Setiap saat dan setiap waktu, menemani Annales sarapan, makan siang hingga makan malam bersama.

Simon juga mendatangkan dokter kandungan terbaik ke mansion, khusus untuk memastikan kesehatan Annales dan bayinya. Apalagi Annales kelihatan cukup stres setelah mengetahui dirinya hamil sementara Oya belum diketahui kabar dan nasibnya kini.

Beruntungnya, Annales tidak pernah mengalami morning sickness.

Hal yang awalnya membuat Annales ragu kalau dirinya tengah hamil. Sebab, bisa saja hasil alat tes kehamilan yang waktu itu adalah salah. Tapi setelah doker datang memeriksanya dan memastikan kalau memang benar ada embrio di dalam rahimnya, Annales baru percaya sepenuhnya.

Dia benar-benar hamil. Dan itu benih dari suaminya sendiri-- Toyama Natsuke.

"Apa kau tidak menginginkan sesuatu?"

Annales menatap ayahnya yang saat ini tengah duduk dikursi yang letaknya paling ujung, kursi khusus untuk kepala keluarga. Annales dan Simon sarapan bersama pagi ini, hal yang rutin pria itu akhir-akhir ini lakukan demi Annales.

Padahal Annales ingat sekali sejak dahulu, Ayahnya yang workaholic sejati sangat jarang terlihat makan dirumah. Namun sepertinya jarak yang sempat membentang diantara mereka berdua, selama Annales tinggal di Jepang, Ayahnya baru menyadari kalau ia sangat menyayangi Annales dan merindukan putri semata wayangnya itu.

Annales sendiri tentu senang kalau Ayahnya jadi lebih manis. "Maksud Daddy, mengidam?"

"Ya?"

"Tidak." Sudah Annales bilang kan, dia tidak seperti ibu hamil pada umumnya. Annales malah cenderung tidak memiliki hasrat untuk mengkonsumsi jenis makanan apapun. Ia memang masih sanggup menelan sarapan, makan siang, makan malam dan tidak menolak saat dibuatkan susu hamil- hanya karena terpaksa ia lakukan mengingat kini dia tidak sendiri. Ada calon bayi yang bergantung padanya.

Setiap malam, Annales masih menangis, memikirkan dan mengkhawatirkan masa depannya sendiri. Ia sibuk mencari solusi untuk menata hidupnya sendiri.

Apa Annales akan tetap menjadi putri kesayangan Ayahnya dan memutuskan untuk tinggal dan melahirkan anaknya di rumah itu atau Annales hidup mandiri saja sebagai janda tanpa suami dan membesarkan anaknya di luaran sana.

Dan pertanyaannya, apakah Ayahnya akan mengijinkan Annales seandainya Annales memilih opsi yang kedua.

Rasanya, mustahil kan. Belum lagi, kini Annales juga menjadi incaran Yamaguchi-Gumi.

"Bukankah hari ini jadwal chek up rutinmu? Rencananya Daddy akan mengantarmu sendiri ke rumah sakit."

"Bos...." Annales menatap Zinov-tangan kanan Ayahnya yang menginterupsi perkataan Simon barusan. Pria yang seusia Ayahnya itu itu sedari tadi sudah berdiri menunggu disana, tidak jauh di belakang Simon duduk.

Mr. YakuzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang