"Bersiaplah. Kita berdua akan pergi."
Oya melepaskan vibrator itu dari lubang Annales setelah sebelumnya melepaskan rantai yang mengikat kedua tangan dan kaki perempuan itu.
Melihat Oya yang masih bisa bergerak dengan bebas setelah hal gila yang dilakukannya kepada Annales membuat Annales menatap tidak suka.
Rasanya tidak adil karena hanya Annales yang dibuat remuk redam sampai enggan bangun dari atas ranjang saat ini. Oya bahkan tidak menyetubuhinya. Hanya menyiksa Annales dengan mainannya tadi. Tapi lihatlah sekarang, pria itu sudah rapi dengan setelan jasnya sekali pun gundukan di celana bagian depannya tidak bisa menutupi gairah yang ditahan oleh pria itu.
Dan yang lebih bajingannya lagi, alih-alih membiarkan Annales beristirahat setelah penyiksaan yang secara jelas disengaja, Oya malah memberi perintah Annales untuk segera bersiap pergi.
"Aku tidak suka menunggu." Oya melemparkan gaun berwarna merah yang ia ambil secara random dan melemparkannya ke arah Annales. "Jangan buat kesabaranku habis, Annales."
"Aku malas keluar." Annales justru malah bangun dalam keadaan telanjang bulat, sekalipun tubuhnya hampir ambruk Annales melangkah ke arah meja rias, mengambil obat yang ia simpan di dalam laci dan menelannya dengan air putih. "Kenapa kau minum itu? Aku tidak menyetubuhimu?"
"Tetap saja aku harus rutin mengkonsumsinya agar tidak hamil. Dan lagi aku bukan budakmu yang bisa kau perintah sesuka hati, Mr. Yakuza. Sudah cukup yang tadi itu, aku membiarkanmu disiksa olehmu. Tapi aku tetap harus mengingatkanmu kalau Aku ini Annales Gonsalves, putri seorang Mafia Rusia."
"Kau milikku. Istriku. Ayahmu telah menjualmu padaku." Annales tidak tahu kalau Oya mempunyai hobi mencekik. Tangannya ditarik dan tubuhnya di tekan hingga punggung Annales membentur tembok. Rasanya, Oya sudah kembali ke mode kejamnya lagi. "Kau tidak lagi menyandang nama Gonsalves di belakang namamu. Kini kau adalah Nyonya Yamaguchi."
"L-lepas....." Belum sempat Annales protes lebih jauh lagi, Annales sudah di angkut layaknya karung beras oleh pria itu. Tentu saja Annales tidak tinggal diam. Dia terus berontak dan memukuli punggung Oya mengingat ia masih telanjang bulat saat Oya membawanya keluar kamar.
***
Klik.
Annales ternganga melihat satu tangannya di diborgol dengan satu tangan milik pria itu begitu mereka berdua sudah berada di dalam mobil.
"Apa-apaan?"
"Aku tidak ingin mengambil resiko kau kabur lagi nanti."
Annales rasanya ingin berteriak dan mengumpat. Tapi terlalu malas karena tidak akan mengubah kenyataan.
Saat tinggal bersama sang Ayah setidaknya Annales ingat ia masih mendapatkan perlakuan spesial sebagai putri kesayangan seorang mafia yang selalu dipuji, dilindungi dan di hormati keberadaannya. Sangat berbanding terbalik sejak ia menikah dengan Toyama yang kini bahkan memperlakukan Annales bagaikan jalang sungguhan.
"Jalan, Kazuma."
Annales tidak lagi mau bicara. Sudah lelah rasanya segala macam pemberontakan yang dia lakukan tidak membuahkan hasil. Tubuhnya masih jelas terasa sakit kini.
Annales merapatkan jas milik Toyama yang ia kenakan, menutupi tubuh telanjang bulatnya. Sial! Dia bahkan tidak mengenakan celana dalam. Dan pria di sebelahnya seakan tidak peduli dengan ketidaknyamanan Annales saat ini.
Mobil yang mereka naiki melaju pergi membelah jalanan pagi itu.
Melihat Annales yang memilih diam selama perjalanan, Oya tentu saja penasaran dengan apa yang tengah wanita itu pikirkan. Namun pria itu tidak berniat membuka percakapan sampai akhirnya mereka tiba di salah satu bangunan tidak asing. Annales pasrah-pasrah saja saat Oya menariknya masuk ke dalam sebuah bangunan mirip Kelab yang kemarin tapi ini terlihat jauh lebih kecil, menariknya menuju ruang VIP yang telah di tempati terlebih dahulu oleh dua orang pria dan beberapa orang wanita di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Yakuza
Romance[21+] Annales ingin keluar dari bayang-bayang gelap dunia Mafia. Namun Ayahnya sendiri malah menjualnya pada bos Yakuza bernama Toyama Natsuke.