Pagi harinya, Oya bangun lebih dulu turun dari ranjang karena ponselnya berdering. Pria itu meraih celana dan mengenakannya sebelum mengambil ponsel itu. Sambil mengangkat panggilan Oya berdiri membelakangi Annales yang masih tertidur. Menghadap ke arah luar jendela kamar Annales itu.
Dari sini, Oya bisa melihat seorang wanita yang duduk di kursi biasa ia melakukan pertemuan dengan para mitra bisnisnya.
"Apa aku mengganggu tidurmu, sayang?" Suara diseberang terdengar, seperti biasa menggodanya. Oya kemudian meninggalkan jendela, tidak ingin bertatapan lama-lama dengan wanita itu.
"Apa maumu?" Sejenak langkah Oya terhenti saat melihat botol kecil obat diatas nakas yang biasa Annales konsumsi setelah melakukan seks dengannya.
"Turunlah kemari. Kita bicara berdua."
Oya mengambil botol itu sebelum meletakkannya kembali begitu saja, kemudian pergi meninggalkan kamar.
"Jangan menguji kesabaranku Mako."
Saat pintu kamar terdengar ditutup, Annales langsung membuka kedua matanya. Sejenak Annales melihat ke arah pintu memastikan Oya benar-benar sudah keluar dari dalam kamarnya.
Annales kemudian bangun terduduk diatas ranjang itu. Annales masih sedikit merasa pusing karena alkohol semalam. Tapi ingatannya tidak pernah padam. Seluruh kejadian semalam masih terekam jelas dalam ingatan Annales.
Annales mengipasi wajahnya sendiri yang terasa panas. Ia gigit bibir bawahnya saat teringat betapa binal dan liarnya dia semalam. Namun Annales cukup merasa puas karena sempat mempermainkan Oya semalam, meskipun pada akhirnya, ia tetap berakhir didominasi oleh pria Yakuza itu.
Annales kemudian melompat turun dari atas kasur dengan selimut yang melilit tubuhnya, untuk mengkonsumsi obatnya sebelum memutuskan membersihkan diri. Namun saat Annales melihat kearah luar jendela, ia tidak sengaja menangkap pemandangan Oya yang tengah bicara dengan seorang wanita.
Jika hanya bicara biasa saja, Annales tidak akan ambil pusing. Namun, wanita itu jelas-jelas tengah menggoda Oya.
"Hei kau!" Teriak Annales terdengar menggelegar sampai seisi mansion mungkin bisa mendengarnya.
Diatas sana, tepat di jendela kamarnya, Oya bisa melihat penampakan Annales yang masih tampak kacau, memeluk selimut pada bagian depan dada-mempertahankannya agar tidak melorot.
"Fuck you!" Annales mengacungkan jari tengahnya itu.
Entah ditujukan untuk siapa, Oya atau wanita di depannya. Karena setelah itu jendela kamar langsung ditutup rapat.
"Pretty liar girl." Gumam Nishimura Mako dengan senyum tertarik.
Wanita dengan lemak berlebih pada bagian dada itu kini tengah duduk dihadapan Oya, dengan kaki menyilang dan kedua tangan terlipat di depan dada, sengaja membusungkan dadanya yang seakan mau tumpah itu ke arah Oya.
Namun Oya terlihat tidak terprovokasi, menghisap rokok cerutu yang terselip di antara telunjuk dan jari tengah tangan kanannya.
"Aku ingin distrik Nakasu di Fukuoka"
"Jangan serakah Mako."
"Serakah adalah nama belakangku Oya." Nishimura Mako kemudian mengeluarkan sesuatu dari belahan dadanya, menunjukkannya ke arah Oya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Yakuza
Romance[21+] Annales ingin keluar dari bayang-bayang gelap dunia Mafia. Namun Ayahnya sendiri malah menjualnya pada bos Yakuza bernama Toyama Natsuke.