Kegiatan itu masih berlanjut sampai pagi. Annales maupun Oya tidak tahu caranya berhenti. Kedua bibir mereka masih saling bertemu, melumat satu sama lain dengan tubuh Annales yang berbaring dibawah tubuh atletis suaminya itu.
Annales bisa melihat milik Oya yang kembali berdenyut saat bersentuhan dengan miliknya, namun sebelum pria itu kembali masuk. Tiba-tiba sesuatu terasa menghantam milik Annales di dalam perut. Membuat Annales meringis dan reflek mencengkram kuat kedua lengan pria itu.
"Argh!"
"Kenapa?"
"Perutku... " Suara Annales terbata kini. Spontan Oya maupun Annales sama-sama mengarahkan pandangan kebawah. Lalu terlihat cairan bening merembes keluar dari milik Annales. Warna cairannya yang awalnya bening itu kemudian berubah. Bercak merah terlihat jelas di sprei putih yang mereka berdua duduki.
"Shit!" Oya mengumpat dan langsung turun dari atas kasur dan mengenakan jubah tidurnya yang tergeletak dibawah kaki ranjang. Pria itu lalu meraih ponsel genggamnya di meja nakas lalu bergegas masuk walk in closet sembari menghubungi seseorang. Terdengar samar-samar suara sumpah serapah pria itu di pendengaran Annales yang masih membeku— bingung dan tidak melakukan apapun.
"Mr. Yakuza!" Teriak Annales pada akhirnya.
"Jangan bergerak, Annales! Tetap disana." Suaranya menggelegar dari dalam walk in closet. Setelah itu pria itu keluar dengan membawa salah satu dress milik Annales dan membantu perempuan itu mengenakan benda itu.
Oya mengangkat tubuh Annales. Menggendongnya ala bridal style dengan wajah tegang. Kedua tangan Annales melingkar secara otomatis—- berpegangan di leher Oya agar tidak jatuh.
Oya melangkahkan kakinya keluar kamar, menuruni anak tangga satu persatu hingga tiba di lantai bawah.
Simon Gonsalves dan seluruh anak buahnya yang ada di lantai bawah sontak langsung panik. Bahkan Simon mengumpat karena baru menyadari Oya berada di dalam kamar putrinya semalaman.
"Apa yang kau lakukan pada putriku bajingan?"
"Aku akan membawanya ke rumah sakit," kata Oya. Namun alih-alih membawanya menuju mobil, Oya malah membawa Annales kearah taman belakang.
"Mobilnya ada di depan Mr.Yakuza."
"Kita tidak naik mobil." Keluar dari bangunan rumah itu, Annales bisa mendengar bunyi seperti baling-baling yang begitu nyaring. Annales tidak berekspetasi kalau Oya akan membawanya naik Copter menuju rumah sakit. Kebetulan sekali, alat transportasi itu sudah nangkring cantik di landasan heli yang terdapat di belakang mansion rumahnya.
Lima menit diatas udara akhirnya mereka tiba di landasan heli yang berada di atas salah satu bangunan rumah sakit terbaik di Rusia. Terlihat dokter dan para petugas medis sudah menunggu dengan peralatan rumah sakit mereka.
Annales langsung dipindahkan ke ranjang dorong rumah sakit dan mereka membawanya ke bagian gawat darurat. Dokter wanita kenalan Oya lalu melakukan pemeriksaan setibanya di ruangan itu.
Ditengah kerusuhan itu, Ditengah segala kehebohan dan kepanikan yang terjadi, Annales justru terpaku pada satu hal. Oya—-kriminal jahat itu, pria Yakuza yang paling ditakuti seantero Jepang, tidak pernah meninggalkan Annales. Jemari tangannya yang kasar itu terus menggenggam erat jemari lentik Annales. Kedua matanya menatap cemas. Untuk pertama kalinya, Annales merasakan perasaan menghangat dalam hatinya yang berdebar keras.
***
"Baiklah. Kalau begitu saya undur diri." Pamit dokter wanita itu setelah Annales dipindah ke ruang perawatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Yakuza
Roman d'amour[21+] Annales ingin keluar dari bayang-bayang gelap dunia Mafia. Namun Ayahnya sendiri malah menjualnya pada bos Yakuza bernama Toyama Natsuke.