"Apa aku mengganggu sarapan kalian?"
Brengsek.
Sepertinya selain posesif Oya nyatanya memiliki hobi baru yakni mengerjai Annales."Nona Izumi. Mari ikut sarapan bersama kami."
Annales menatap Kazuma yang tiba-tiba berdiri menarik kursi untuk perempuan bernama Izumi yang baru datang itu.
Annales ingat, perempuan yang ada di hadapannya kini adalah perempuan yang kemarin mengaku sebagai guru bahasa yang dipilih Oya. Tapi kenapa Kazuma memperlakukannya bak seorang putri. Apa jangan-jangan kata spesial yang kemarin di sebut oleh perempuan itu adalah ini. Bukan hanya sebatas teman tidur, namun perempuan yang merangkap sebagai guru ini juga memiliki hubungan khusus—- seperti istri simpanan Oya.
Kalau benar seperti itu, Annales tidak perlu berpikir dua kali untuk melarikan diri lagi. Hal yang paling Annales benci adalah perselingkuhan karena ibunya bunuh diri setelah mengetahui Ayahnya punya wanita simpanan lain. Annales tidak mau bernasib sama seperti sang ibu.
"Bukankah kemarin sudah ku katakan. Aku tidak mau perempuan ini jadi guru bahasa ku," kata Annales pada Oya.
Kazuma yang baru tahu tujuan kedatangan Izumi hari ini tampak terkejut. Pasalnya, seingat Kazuma, ia bahkan belum memberitahu masalah ini pada Oya, tapi tiba-tiba nona muda Yamaguchi muncul dengan profesi baru.
"Tidak ada kandidat yang lebih baik selain Izumi." Oya melap mulutnya menggunakan tissue makanan karena sudah selesai menyantap sarapan paginya. "Mulai sekarang, kau akan belajar dengannya. Atau tidak sama sekali."
Annales ternganga mendengar jawaban itu sesaat sebelum Oya berdiri dan pergi meninggalkan meja ruang makan terlebih dahulu.
Entah bagaimana cara menaklukkan pria Yakuza itu, supaya Oya tidak bersikap arogan dan seenaknya seperti tadi.
Annales kemudian beralih menatapi Izumi yang sudah menyantap sarapan pagi tanpa canggung sama sekali. "Kenapa kau datang lagi? Kau masih tidak mengerti juga ya kalau aku sudah menolakmu kemarin. Apa kau semiskin itu sampai tetap datang dan mengemis pekerjaan di tempat ini."
"Namaku Izumi."
"Aku tidak peduli dan aku tidak mau belajar dengan wanita simpanan sepertimu." Annales akhirnya meninggalkan sarapan paginya begitu saja. Menyisakan Kazuma dan Izumi disana.
Tampak tidak tersinggung dengan perkataan Annales, Izumi tetap melanjutkan sarapan dengan tenang.
"Nona...."
"Aku bukan lagi nona Yamaguchi, Kazuma. Aku sudah menjadi Nyonya Dojima, kalau kau lupa." Izumi mengingatkan Kazuma di sela-sela kegiatan sarapannya itu.
Kazuma diam-diam mengepalkan tangan dibawah meja. "Apakah kita akan terus bicara layaknya orang asing. Hanya ada kita berdua di meja ini."
"Bukankah sejak awal kita berdua memang orang asing."
"Aku tahu kau masih marah. Tapi seharusnya kau tahu posisi ku, Izumi. Aku tidak bisa berbuat apapun untukmu."
Izumi menghela napas, meletakkan alat makannya diatas piring sebagai pertanda kalau ia mengakhiri sarapannya lebih dulu. "Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Seingatku tidak ada masa lalu yang pernah terjadi di antara kita berdua. Jadi berhentilah bicara denganku." Izumi hendak berdiri meninggalkan meja ruang makan itu namun Kazuma menarik tangannya hingga Izumi kembali terduduk di kursinya. Tidak cukup sampai disitu, Kazuma bahkan menarik kepala Izumi dan mencium bibir perempuan itu.
***
"Cih, Kazuma yang munafik. Dia menolak saat aku menawarkan perselingkuhan tapi diam-diam menjalin hubungan dengan wanita simpanan Oya. Kira-kira apa yang akan terjadi kalau Oya sampai tahu adegan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Yakuza
Roman d'amour[21+] Annales ingin keluar dari bayang-bayang gelap dunia Mafia. Namun Ayahnya sendiri malah menjualnya pada bos Yakuza bernama Toyama Natsuke.