22

26.3K 1.3K 36
                                    

Buat yang manggil aku author, please stopp🙏🏼😭
Manggilnya Riri aja

××××××

Calista menatap pelaku yang menimbulkan suara tadi ternyata seorang manusia, yah siapa lagi? Setan kan hanya si protagonis. Tau yah.

Orang baru saja masuk lewat cahaya Calista tadi lihat seperti seorang wanita? Bagaimana ia bisa langsung menyimpulkannya? Karena, ia bisa melihat dari bodynya.

Ingin bertanya tapi lakban di mulutnya belum terlepas, bagaimana belum terlepas? Orang tangannya aja masih di ikat oleh pria sinting tadi.

Orang itu maju membuat Calista memicingkan matanya curiga. Kali ini ia tak akan terlalu percaya kepada orang lain lagi, mau itu suaminya, orang terdekatnya, maupun keluarganya.

Seakan sadar ditatap curiga, orang itu membuka suaranya dan yah suaranya bukanlah suara seorang pria.

"Nona tenang saja, saya nggak bakalan apa apain nona, saya hanya ingin menolong nona saja"katanya sembari mengambil sebuah pisau kemudian menyayat tali mengikat kaki dan tangan wanita tak dikenalinya.

Setelah terlepas, Calista bisa bernafas lega, ia berdiri dan melepas lakban di mulutnya. Saat akan berbicara tiba-tiba orang yang menolong Calista segera menariknya kejalan dia lalui tadi.

Calista hanya diam, ia tahu jika mereka berbincang-bincang di sana hingga memakan waktu, kemungkinan resikonya mereka akan tertangkap dan orang yang menolongnya akan dijadikan seperti dirinya atau lebih parah.

Mereka jalan sedikit terburu-buru bukan lari, mengingat Calista yang mengandung dan orang yang menolongnya memahaminya. Kan dia bisa lihat dari perut Calista yang membuncit, jika tidak entahlah mata apa yang dimilikinya itu.

Saat sudah sedikit jauh dari tempat ternyata menyeramkan itu jika dilihat dari luar, suara seseorang mengagetkan mereka berdua, segera berbalik dan mendapati seorang pria berpakaian serba hitam ada dibelakang mereka sembari mengangkat, sebuah pistol?

Segera mereka berdua kelabakan, Calista dan orang tak dikenalinya segera berlari, masa bodoh dengan bayi di kandungannya yang penting mereka bertiga selamat.

"Berhenti"suara itu kembali Calista dengar disertai suara tembakan.

"Bisa santai nggak sih bangke!? Gue lagi hamil tolol, kalau bayi gue kenapa napa, lo yang bakalan gue bunuh sebelum si ketua mirip babi lo itu!"teriak Calista sembari berlari.

"Nona, sepertinya kita harus loncat ke jurang itu, hanya jurang itu jalan satu satunya saat ini"ucap wanita itu membuat Calista mengikuti arah pandangnya.

Saat sampai dan melihat jurang tersebut, rasanya Calista sulit meneguk air liurnya. Ia menatap tak yakin wanita di sampingnya kemudian ke perutnya.

"Apa, kandungan saya nggak bakalan kenapa napa kan?"tanya Calista memastikan membuat wanita itu terdiam sesaat.

"Saya tidak tahu nona, tapi kita harus lewat mana lagi selain jurang ini?"

Calista menghela nafas dan memantapkan keputusannya, ia harap kandungannya tak kenapa napa. Calista sungguh takut itu.

"Yaudah, ayo"

Transmigration | Divana Or CalistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang