26

22.8K 1K 15
                                    

×××××

"Livia!"suara teriakan membuat sang pemilik nama harus meninggalkan masakannya.

Dia berjalan terburu buru ke kamar Calista.

Sampai di sana, bisa dia lihat Calista sedang merebahkan tubuhnya sembari menatap atap rumah.

Olivia menghela nafas lelah. "Saya pikir terjadi apa apa dengan nona"ucap Olivia.

Calista mendengar suara segera mendudukkan dirinya, ia menatap bingung wanita itu kemudian berucap, "emang saya kenapa?"tanya Calista.

Yang ditanya malah menatapnya bingung juga, saat ini dahi mereka berdua sama sama berkerut.

"Loh, tadi saya dengar nona manggil nama saya"jawab Olivia.

"Loh? Sejak kapan? Perasaan aku cuman tidur tidur aja"

"Bener nona, anda panggil saya kek gini 'Livia!'"balas Olivia mencontohkannya.

"Aelah perasaan kamu aja kali, atau ada orang yang manggil kamu tapi kamu sangka itu aku yang manggil"jelas Calista membuat Olivia mengangguk mengerti.

"Jadi gitu yah nona?"

Calista memutar bola matanya malas. "Udah sana sana, aku mau tidur"usir Calista.

Olivia keluar dari sana tak lupa menutup pintu kembali dengan wajah cemberut.

"Masa bukan nona sih yang manggil? Lalu siapa-"belum sempat dia menyelesaikan ucapannya segera ia langsung berlari keluar.

Bisa dirinya lihat orang ber masker juga hoodie hitam dan topi juga hitam berdiri tak jauh dari rumahnya. Segera Olivia berjalan dengan wajah menunduk menghampiri wanita itu.

"Tidak terjadi apa apa dengan Calista?"dia langsung bertanya tanpa basa basi.

"Tidak apa apa nyonya, hanya saja saat saya menyelamatkannya, perut nona Calista sakit nyonya"jawab jujur Olivia.

Wanita di panggil nyonya oleh Olivia terdiam sembari menatap waspada sekitar.

"Jaga dia baik baik, saya tidak bisa lama lama disini, jika terjadi apa apa hubungi saya, jika tidak bukan cuman nyawa saya terancam tapi kamu juga"ingat wanita itu dan segera di angguki oleh Olivia.

"Baik nyonya"

Setelah perbincangan singkat tadi, terlihat wanita itu segera pergi terburu buru sembari celingukan.

"Demi anda, saya akan melakukan apapun itu, mau dengan nyawa saya sekali pun"gumam Olivia dan segera pergi juga dari sana.

Tanpa mereka sadari seseorang melihat semuanya juga mendengarnya.

"Ternyata lo yang nyelamatin gue yah?"

"Kenapa sikap ceroboh lo melebihi gue ingetin gue sama Vio, Irene?"

*****

Calista menatap Olivia sedang sibuk memotong tomat. Hari sudah malam dan waktunya mereka berdua mengisi makanan ke perut.

Suasana terasa sunyi karena mereka berdua memilih diam saja. Lagian yang sering berbicara itu Calista, gara gara ajaran dari Vio katanya.

"Liv"panggil Calista berusaha mencairkan suasana.

Terlihat Olivia langsung berbalik dengan satu alisnya diangkat. "Ada apa nona?"tanya Olivia.

Calista memainkan kukunya ketika melihat Olivia kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Gada yang kamu sembunyiin?"tanya balik Calista.

Olivia terlihat terkekeh mendengarnya. "Emangnya apa yang saya sembunyiin nona?"Olivia juga balik bertanya sesekali melirik Calista.

Transmigration | Divana Or CalistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang