41

4.9K 247 11
                                    

×××××

Typo tandain

×××××

Calista berjalan seorang diri di lorong sembari mengusap perutnya.

Saat melewati kamarnya langkahnya langsung terhenti, ia menatap pintu tertutup itu yang sedikit terbuka.

Ia berjalan mendekat setelah itu mendorong sedikit pintu agar ia bisa sedikit leluasa mengintip.

Bisa dirinya lihat, seorang wanita berpakaian pelayan berdiri di sekat jendela.

'Itu Audrey?'batin Calista hingga pelayan itu berbalik membuat ia langsung menjauh.

'Sepertinya Audrey bakalan keluar kamar'batin Calista hingga sebuah ide muncul di otaknya.

"Bagaimana kalau gue ngagetin dia aja? Pasti seru"gumamnya dan segera ia bersembunyi disamping dinding jadi dengan itu saat Audrey keluar dirinya bisa langsung membuatnya kaget.

Tak lama, pintu itu terbuka dan keluarlah Audrey terlihat sedikit murung.

"Dor!"

"Akhh, setan!"teriak Audrey setelah itu berlari kencang meninggalkan Calista yang terlihat kebingungan.

"Emang setan bisa dor juga? Perasaan setan cuman hihihi doang deh"gumamnya bingung.

"Dasar Audrey bodoh! Kenapa dia bisa jadi pelayan gue sih, kesel banget gue sama dia, masa gue dibilangin setan?"gerutu Calista dengan kedua tangan dilipat di depan dada.

"Awas aja kamu Audrey"

******

"Sayang, ponsel kamu tertinggal"Giselle berjalan mendekati Julian sibuk menatap komputernya.

Julian berbalik hingga mengukir senyum manis, ia kemudian mengangguk. "Makasih sayang"

"Iya"balas Giselle sedikit malu malu monyet.

"Ada yang kamu butuhkan?"tanya Giselle setelah meletakkan handphone Julian dimejanya.

Julian menggeleng. "Nggak ada"

"Oh, kalau gitu, aku keluar yah"pamit Giselle dengan raut sedikit kesalnya namun tak kentara.

Saat akan berbalik, tiba tiba suara Julian menghentikannya membuat ia diam diam tersenyum miring.

"Sel"panggil Julian.

Giselle berbalik. "Ada apa?"

"Belum sarapan?"Julian balik bertanya.

Giselle menggeleng. "Nggak, aku lagi nggak nafsu makan"

Julian mendengar jawaban Giselle menghela nafas, segera ia berdiri dari duduknya kemudian berjalan mendekati Giselle.

"Yasudah, mau makan bersama?"ajak Julian hingga Giselle langsung mengangguk semangat. Loh katanya nggak nafsu makan? Apa hanya ingin makan yang mahal saja?

'Ooh, Julian sayang, jadi makin sayang deh. Mudah banget dimanfaatin, hahaha' batin

"Ren, kudengar Calista tidak lagi tinggal di desa itu"Chaiden membuka suara.

"Terus, Calista kemana dong? Kabur gitu atau apa!?"tanya Irene tak santai dengan wajah paniknya.

Chaiden sedikit meringis mendengar cara Irene bertanya, beginilah jika menyampaikan sesuatu terpotong potong.

"Maksudnya, Calista sudah ada dimansionnya"kata pria itu hingga mendapat delikan.

"Aku kira tadi apa, untung aku orangnya sabaran"

Transmigration | Divana Or CalistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang