● Unforgiven

1.4K 183 176
                                    

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

1. Sabar

2. Jangan komen "Aku nggak baca." Kalau memang nggak mau baca 🫵🏻

3. Jangan buru-buru menilai sesuatu

4. Resapi baik-baik adegan peradegannya.

5. Teliti.

Vote komen untuk setiap part yang aku tulis itu sangat berharga untuk kasih aku semangat, karena nulis side story Pangeran taruhannya nyawa!

(Warga piton ganas soalnya, agak sedikit takot)

● HAPPY READING ●

[⚠️: Terdapat adegan yang mungkin tidak cocok dibaca anak di bawah 18 tahun. Harap bijak meresapi setiap adegannya, tidak untuk dicontoh di dunia nyata]

💋💋💋

"The world is red. If you have other colors, can you show them to me?"

— Red Granetta Abelion

· · • • • ✤ • • • · ·

● Unforgiven

Red berusaha mendorong tubuh Zeo agar lelaki itu menyudahi ciumannya, ia lelah, butuh istirahat panjang setelah semalaman menghabiskan waktu untuk bercinta dengan Zeo menggunakan obat perangsang. Meski efeknya masih tersisa sedikit, tapi Red berusaha menahan dirinya, ia tak ingin area bawahnya semakin lecet karena terus dimasuki oleh Zeo tanpa henti.

Tapi, sepertinya Zeo belum mau ciumannya berakhir, padahal pria itu sudah selesai mandi, hanya saja ia belum mengenakan pakaian apapun.

Red kapok menggunakan obat perangsang saat bercinta, apalagi dengan Zeo. Zeo nekat, ia selalu meminta terus tanpa menggunakan pengaman dan menembak benih sangat banyak dirahimnya, padahal minggu ini Red masih dalam masa subur.

Red khawatir jika ia akan hamil lagi. Terpaksa, pulang dari sini ia harus minum obat agar benih-benih yang Zeo tanamkan di rahimnya mati.

Zeo melepaskan ciumannya saat Red mulai kehabisan napas, ia tersenyum miring menatap Red yang sangat seksi tanpa sehelai benang pun. Ia menyelipkan rambut blonde Red ke belakang telinga wanita itu. "Gue harus pulang, kapan-kapan kita main lagi."

"Tapi, nggak pake obat perangsang lagi. Gue nggak mau. Lo nggak bisa berhenti." Red berujar dengan napas terengah.

Zeo malah tertawa meresponsnya. Ia mulai memakai pakaiannya tapi sebelum itu, matanya memandangi Red. Zeo letakkan celananya semula di sofa dan mendekati Red lagi yang hendak meraih mengambil jepit rambut di lantai. Posisi Red membuat Zeo menginginkannya lagi.

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang