● Warna pelangi

1.7K 188 158
                                    

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

1. Sabar

2. Jangan komen "Aku nggak baca." Kalau memang nggak mau baca 🫵🏻

3. Jangan buru-buru menilai sesuatu

4. Resapi baik-baik adegan peradegannya.

5. Teliti.

Vote komen untuk setiap part yang aku tulis itu sangat berharga untuk kasih aku semangat, karena nulis side story Pangeran taruhannya nyawa!

(Warga piton ganas soalnya, agak sedikit takot)

● HAPPY READING ●

🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️

"I want to see a rainbow in the clear sky. "

— Fairy Lovanka Angelisna

· · • • • ✤ • • • · ·

● Warna pelangi

Bunyi gemuruh di langit disertai kilat yang menyambar dari awan ke awan membuat suasana kota Ranting mengalami gelap gulita sejak pagi tadi. Angin kencang terus bertiup, menggugurkan dedaunan dari pohon-pohon tinggi yang bergoyang. Sepertinya kota Ranting akan dilanda hujan yang cukup lebat, menunda aktivitas para manusia sejenak sampai cuaca kembali cerah.

Tania duduk di atas closet toilet kampusnya, tangannya gemetar memegang ponsel. Video lamanya tersebar.

Bukan, bukan video ia membully Fairy melainkan video tindakan penghilangan nyawa yang pernah ia lakukan dua tahun yang lalu.

Saat itu ..

Langkah Tania semakin lebar dan cepat di atas rooftop sebuah gedung. Matanya menyalang, ia sangat marah pada seseorang yang berdiri membelakanginya. Ia akan menghabisi orang itu malam ini juga, di sini, di tempat ini.

"How dare you, Vera!" teriak Tania.

Verania berbalik, ia tersenyum kecil menatap kembarannya. "Benarkan dugaan gue? Lo yang taruh racun di minuman Fairy?"

"Kenapa lo ikut campur?!" Tania tak terima kembarannya mengusik sesuatu yang sudah dia rencanakan sejak lama.

"Fairy saudara gue, meski tiri, tapi seenggaknya sikap dia lebih baik dari lo. Ada apa dengan lo sampai harus melakukan tindakan jahat itu?" Verania bertanya-tanya, ia menyipitkan mata. "Apa karena Samudra?"

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang