● Pertolongan terakhir

2K 212 209
                                    

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

1. Sabar

2. Jangan komen "Aku nggak baca." Kalau memang nggak mau baca 🫵🏻

3. Jangan buru-buru menilai sesuatu

4. Resapi baik-baik adegan peradegannya.

5. Teliti.

Vote komen untuk setiap part yang aku tulis itu sangat berharga untuk kasih aku semangat, karena nulis side story Pangeran taruhannya nyawa!

(Warga piton ganas soalnya, agak sedikit takot)

● HAPPY READING ●

[⚠️: Terdapat adegan yang mungkin tidak cocok dibaca anak di bawah 18 tahun. Harap bijak meresapi setiap adegannya, tidak untuk dicontoh di dunia nyata]

💋💋💋

"The world is red. If you have other colors, can you show them to me?"

— Red Granetta Abelion

· · • • • ✤ • • • · ·

● Pertolongan terakhir

Seluruh uang Red dirampas Zoya ketika Zoya datang ke apartemennya, tak ada sisa sedikit pun untuk Red. Malah Zoya memaksa Red agar menaikkan tarif dan memberi pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan-pelanggannya nanti.

"Kalau Mama ambil semua uangnya, aku makan pake apa?!" Red berteriak marah. Tubuhnya letih karena ia melayani Zeo dalam waktu yang cukup lama sejak semalam.

Zoya tak perduli, ibu Red berkacak pinggang menatap putrinya sinis. "Kalau kamu makan, buruan berangkat ke Panchoa, dan cari target yang lebih kaya dari Zeo. Suami orang boleh juga selama dia punya banyak duit buat pake kamu."

Red benar-benar dilanda depresi akibat perintah ibunya yang semakin menjadi. Matanya memberang marah dengan genangan air yang siap tumpah. "Kenapa nggak Mama aja yang jadi pelacur?! Kenapa aku harus yang Mama paksa terus?"

Zoya mendekati Red, ia jambak rambut putrinya kasar, tanpa belas kasih. "Berani banget kamu kurang ajar sama mama, pelacur! Mama yang udah ngelahirin kamu, taruhannya nyawa, semua biaya sejak kamu dikandungan sampai kamu sebesar ini mama yang tanggung!"

"Belum lagi kalau kamu sakit, mama harus ngeluarin biaya buat berobat kamu! Kamu harus ganti rugi sebanyak yang mama mau! Enggak usah ngebantah lagi, anak durhaka!"

Red merintih ketika Zoya menghempas jambakannya kencang, ia sampai terhuyung, hampir menabrak meja makan. Air mata Red mengalir, hatinya sakit mendengar kalimat itu, kalimat yang selalu Zoya lontarkan padanya seakan-akan kelahirannya adalah beban untuk Zoya.

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang