● Peri cacat

1.3K 165 109
                                    

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

1. Sabar

2. Jangan komen "Aku nggak baca." Kalau memang nggak mau baca 🫵🏻

3. Jangan buru-buru menilai sesuatu

4. Resapi baik-baik adegan peradegannya.

5. Teliti.

Vote komen untuk setiap part yang aku tulis itu sangat berharga untuk kasih aku semangat, karena nulis side story Pangeran taruhannya nyawa!

(Warga piton ganas soalnya, agak sedikit takot)

● HAPPY READING ●

🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️

"I want to see a rainbow in the clear sky. "

— Fairy Lovanka Angelisna

· · • • • ✤ • • • · ·

● Peri cacat

Hari ini Fairy tiba dikediaman ayahnya. Begitu turun dari mobil Amanda, Fairy langsung disambut kedatangan Liam dengan wajah yang dingin dan tak bersahabat. Fairy mengatur napas sejenak, ia takut menginjakkan kaki di rumah Liam, berbagai macam rasa takut mengendap di hati Fairy sampai rasanya kepala Fairy ngilu sekali. Perutnya juga mual, anxietynya kambuh.

Amanda ikut turun dari mobil, ia menatap mantan suaminya tanpa berbicara apapun, setelah itu tatapan Amanda jatuh pada Fairy. "Nggak papa, kalau Papa kamu macem-macem, kamu berhak bicara sama Mama."

"Iya, Ma." Fairy mengangguk, ia menunduk masuk ke rumah melewati Liam yang tak berhenti menatapnya dingin.

"Betah juga saya liat-liat kamu ngurusin anak cacat," hina Liam dengan senyuman sinis.

Amanda menyipitkan mata. "Yang bikin anak aku cacat, kan kamu! Dasar nggak punya otak!"

Liam mendengkus, ia beranjak masuk ke rumah meninggalkan mantan istrinya yang sedang kesal.

Amanda memejamkan mata, mengatur emosinya yang hampir meledak. Kalau bukan karena keputusan pengadilan kala itu, Amanda tak akan sudi membiarkan Fairy bertemu ayahnya lagi. Rasa cemasnya selalu hadir setiap kali Fairy menginjakkan kaki di rumah ini.

Amanda masuk ke mobilnya, ia segera pulang untuk melanjutkan pekerjaan di tokonya. Pekerjaan Amanda tak seberapa, ia membuka toko furniture tak jauh dari komplek perumahannya tapi Amanda memberikan apapun yang Fairy inginkan.

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang