● Racun merah

1.7K 173 98
                                    

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

1. Sabar

2. Jangan komen "Aku nggak baca." Kalau memang nggak mau baca 🫵🏻

3. Jangan buru-buru menilai sesuatu

4. Resapi baik-baik adegan peradegannya.

5. Teliti.

Vote komen untuk setiap part yang aku tulis itu sangat berharga untuk kasih aku semangat, karena nulis side story Pangeran taruhannya nyawa!

(Warga piton ganas soalnya, agak sedikit takot)

● HAPPY READING ●

[⚠️: Terdapat adegan yang mungkin tidak cocok dibaca anak di bawah 18 tahun. Harap bijak meresapi setiap adegannya, tidak untuk dicontoh di dunia nyata]

💋💋💋

"The world is red. If you have other colors, can you show them to me?"

— Red Granetta Abelion

· · • • • ✤ • • • · ·

Racun merah

"Itu orangnya! Panah sekarang?"

"Ssstt, jangan dipanah nanti ketauan satpam. Kita masih jadi buronan."

Dua orang gadis sedang bisik-bisik di bawah meja. Fairy dan Veronika, siapa lagi memang? Mereka mengendap-endap masuk ke Panchoa karena satpam melarang, satpam melihat dua gadis ini seperti gadis baik-baik yang tak pernah menginjakkan kaki di Panchoa. Untung saja, Veronika membawa parfum bunga bangkai racikannya yang langsung disemprotkan oleh Fairy untuk mengecoh satpam yang sedang muntah-muntah di luar.

Fairy cemberut, tempat ini sempit sekali untuk busur panahnya. Ia was-was jika busurnya terinjak orang lewat. "Kapan kita keluar dari sini, Kakak?" tanya Fairy tak sabaran.

Veronika menggeram. "Sabar, bentar lagi."

"Tempat ini bau banget, pusing, minuman apa yang mereka jual? Minuman bunga bangkai?" Fairy bertanya-tanya.

"Ini namanya alkohol. Makanya sebau ini." Veronika menjawab dengan sabar. Kemudian ia berbisik, menyusun strategi. "Kita tadi dengerkan si ani-ani itu ngerencanain rencana yang jahat banget buat Pangeran?"

"Nah, iya!" Fairy menjentikkan jari. "Kita harus ambil hp si ani-ani itu, Kak. Terus tunjukin ke Daddy sebelum ani-ani itu kasih minuman ke Daddy. Jangan sampai Daddy keracunan."

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang