● I'll always trust you

1.4K 201 147
                                    

● Pangeran's beloved wife ●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pangeran's beloved wife

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

1. Sabar

2. Jangan komen "Aku nggak baca." Kalau memang nggak mau baca 🫵🏻

3. Jangan buru-buru menilai sesuatu

4. Resapi baik-baik adegan peradegannya.

5. Teliti.

Vote komen untuk setiap part yang aku tulis itu sangat berharga untuk kasih aku semangat!

● HAPPY READING ●

[⚠️: Meski kisah ini manis dan sedikit konflik di dalamnya, rate era Ratu tetap 18+ ya. Dimohon bijak dalam meresapi setiap adegannya, tidak untuk dicontoh di dunia nyata!]

👑👑👑

"I'm here with you, my husband. Come on, let's get through this together. "

— Sang Ratu Meiseus

· · • • • ✤ • • • · ·

I'll always trust you

"Princess!"

"Princess, kamu mau kemana!"

Princess menyentak tangan Nevis kasar. Ia menatap nanar tunangannya, perasaannya sangat kalut, cemas dan kesal saat Nevis berusaha mencegahnya untuk pergi.

"Aku mau cari adik aku! Kalau kamu nggak mau, biarin aku yang pergi sendiri!" bentak Princess.

"Kamu mau cari kemana? Emang diizinin pergi sama Om-Papai sampai harus bawa koper segala?" Nevis hendak merebut koper Princess, namun tangan Princess menepis kasar Nevis.

"Diizinin atau enggak, aku tetep mau pergi! Aku enggak bisa tenang, Nevis. Adik aku enggak ada kabar satu minggu ini," tutur Princess.

"Kamu bisa handle pekerjaan dia, Prin—"

"INI BUKAN SOAL PEKERJAAN!" teriak Princess. Cekalannya pada koper putih miliknya semakin erat, napas Princess tercekat saking emosinya. "Ini bukan soal pekerjaan, Nevis. Ini soal adik aku! Raja sakit, Pangeran juga pasti lagi sakit."

"Raja sama Pangeran kembar, satu sakit, sakit semua." Princess melanjutkan.

"Di sini Raja bisa dirawat sama Mamai dan Papai, terus Pangeran? Siapa yang ngerawat dia kalau lagi sakit, hm?" Air mata Princess menetes, ia terlampau mengkhawatirkan Pangeran. Princess mengembuskan napas pelan, ia menyeka air matanya.

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang