● Harus saling bicara

1.4K 193 123
                                    

● Pangeran's beloved wife ●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pangeran's beloved wife

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

1. Sabar

2. Jangan komen "Aku nggak baca." Kalau memang nggak mau baca 🫵🏻

3. Jangan buru-buru menilai sesuatu

4. Resapi baik-baik adegan peradegannya.

5. Teliti.

Vote komen untuk setiap part yang aku tulis itu sangat berharga untuk kasih aku semangat!

● HAPPY READING ●

[⚠️: Meski kisah ini manis dan sedikit konflik di dalamnya, rate era Ratu tetap 18+ ya. Dimohon bijak dalam meresapi setiap adegannya, tidak untuk dicontoh di dunia nyata!]

👑👑👑

"I'm here with you, my husband. Come on, let's get through this together. "

— Sang Ratu Meiseus

· · • • • ✤ • • • · ·

● Harus saling bicara

Ratu bangun lebih dulu, ia melihat suaminya masih terlelap namun yang membuat Ratu heran adalah ada jejak air mata di pipi suaminya. Tangan Ratu terangkat untuk mengusap jejak air mata itu, mata Pangeran juga terlihat sembab membuat Ratu bertanya-tanya apa yang sudah terjadi pada suaminya. Apa yang Pangeran dan Reiyyan bicarakan sampai suaminya menangis seperti in?

Ratu khawatir Pangeran akan demam lagi jika terlalu larut bersedih.

Ratu tak berhenti mengusap wajah Pangeran, sorotnya menyendu, ia mengecup bibir suaminya pelan dan hal itu membuat Pangeran membuka matanya.

Ratu mengulas senyum tipis. "Good morning, suami," sapanya.

Pangeran membawa Ratu lebih dekat, ia mencium leher Ratu, membiarkan wajahnya tenggelam di sana. "Good morning, wife," balas Pangeran dengan suara parau.

Ratu mengelus kepala Pangeran. "Semalem baik-baik aja? Maaf aku udah tidur, aku enggak bisa bantu ngawasin."

"Everything is fine. Reiyyan baru sembuh dari sakit dan dia pengen ketemu aku, dia kesepian sama aku, dia kangen sama aku," jawab Pangeran menjelaskan semuanya.

Ratu mengangguk ringan, ia kembali bertanya, "Kamu mau ketemu?"

"Aku masih ada pekerjaan." Pangeran menyahut. "Mungkin ketemu kalau di Indonesia aja, dia nggak boleh ke sini."

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang