● Hanya satu balerina

1.5K 157 154
                                    

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RULES BACA SIDE STORY PANGERAN :

1. Sabar

2. Jangan komen "Aku nggak baca." Kalau memang nggak mau baca 🫵🏻

3. Jangan buru-buru menilai sesuatu

4. Resapi baik-baik adegan peradegannya.

5. Teliti.

Vote komen untuk setiap part yang aku tulis itu sangat berharga untuk kasih aku semangat, karena nulis side story Pangeran taruhannya nyawa!

(Warga piton ganas soalnya, agak sedikit takot)

● HAPPY READING ●

🩰🩰🩰

"Ballet makes me alive, please let me be the only one here."

— Giselle Anora Pandora

· · • • • ✤ • • • · ·

● Hanya satu balerina

Chicken sambel matah adalah makanan favorit Giselle selama ia tinggal di Indonesia, apalagi jika makanan tersebut dibuat langsung oleh chef yang ada di kafe Billiard and Cafe Mattias seperti sekarang ini.

Giselle makan dengan lahap, rasa pedas dan segar sambelnya sangat Giselle sukai. Di kerajaan, ia tak bisa menemukan makanan seperti ini, itulah kenapa Giselle lebih suka tinggal di Indonesia dari pada pulang ke Amberlone.

Pangeran memerhatikan, ia tersenyum menatap Giselle yang sangat menyukai makanannya. "Pelan-pelan, nanti keselek."

Giselle mengangguk, ia memelankan kunyahan. "Lo enggak makan? Cuma makan cupcake doang?"

"Hm, gue udah makan sebelum dateng liat lo latihan." Pangeran menjawab. Ia kembali makan cucpake tiramisunya. "Giselle, ada yang mau gue omongin."

"Apa?" Giselle menunggu Pangeran berbicara.

"Lo bahagia jadi balerina di Den Coral, kan?" tanya Pangeran.

"Bahagia banget." Giselle mengangguk antusias. "Kenapa?"

"Selama gue liat lo latihan, gue nggak menemukan raut bahagia di wajah lo. Lo selalu menari dengan gelisah dan ... takut," kata Pangeran menatap dalam Giselle. "What happen with you?"

Giselle menggeleng kecil. "Nggak papa."

"Giselle, kalau lo nggak kasih tau gue apa masalahnya, lo akan terus seperti itu. Lo nggak akan bisa menikmati tarian lo dan musiknya." Pangeran mengembuskan napas sejenak, ia meraih tangan lentik Giselle. Ia genggam hangat tangan itu sambil berkata, "I wanna see you dance without any burden, i wanna see you dance happily. But, why is it so hard for me to see?"

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang