Krist menghembuskan nafasnya berat setelah selesai memarkirkan mobilnya di depan Kantor, ia cukup kelelahan pagi ini karena harus menunggui Singto yang belum juga sadar dari pingsannya semalaman.
Setelah kepergiannya dari Hotel tanpa pertimbangan apapun pada kekasihnya, Krist menemui kedua orang tuanya dan ternyata hanya ada Pere saja di rumah karena Baba sedang mengurus beberapa masalah pekerjaan.
Melihat anaknya pulang dengan kondisi kusut, Francis yang memang terlalu peka dengan semua tingkah laku anaknya, langsung saja mengajak Krist untuk berbicara serius karena belakangan mereka memang jarang berinteraksi.
"Memiliki pasangan memang akan ada kemungkinan bisa menimbulkan masalah baru, tetapi harus langsung diselesaikan dan yang paling penting adalah komunikasi" Ucap Francis setelah mereka sudah nyaman berbaring dan saling memeluk padahal Sang Anak bahkan belum membuka suaranya.
"Dulu, jalanku dengan Geraldo juga tidak semulus wajahku, Babamu itu bukan hanya tidak percaya akan jatuh cinta lagi, tetapi juga menilai jika komitmen itu sangat merepotkan"
"Apa Baba atau Pere juga mantan Buaya Darat dan Player?"
"Kalau aku tentu saja iya, bagaimana mungkin Francis Jullien yang sangat sexy and hot ini tidak melakukan tebar pesona dengan siapapun, tetapi Babamu terlalu suci karena satu-satunya manusia yang pernah ia tiduri hanya Mantan Istrinya sebelum bertemu denganku, jadi kalau dia pernah mengaku menjadi Bajingan, itu hanya bualan agar terlihat lebih cool padahal aslinya noob"
Ya! Francis memang terpikat pada Duda Galak ketika kesekian kalinya ia tak sengaja bertemu dengan Geraldo, pria yang ternyata begitu rapuh karena ditinggal meninggal Sang Istri secara mendadak akibat serangan jantung yang di derita wanita itu
Francis yang memang begitu liar di masa muda sudah menargetkan Geraldo saat pertama kali berinteraksi setelah sekian purnama hanya bisa menganggumi dalam diam.
"Beruntunglah kalian karena tidak memiliki masa lalu dengan para manusia sinting" Ucap Krist sembari menghela nafasnya dalam.
Francis tersenyum dan kembali mengusap sayang kepala anaknya, gemasnya punya anak ternyata bisa ia rasakan bahkan sampai Krist sedewasa ini.
"Jalan takdir percintaan seseorang itu beda-beda Darl, kamu dan Singto mungkin memang harus semakin erat bersatu untuk melawan para orang gila itu, kalau sampai kalian terpecah belah yang dihancurkan bukan hanya soal perasaan cinta saja tetapi juga kehidupan yang lainnya"
"Tetapi aku cemburu dia menemui Mantannya tanpa berdiskusi dulu denganku" Krist mencebikan bibirnya kesal.
"Ya jangan dikasih jatah keluar masuk lubang dong, kan hukumannya gampang, gitu aja sampai uring-uringan sih"
"Pere......."
Suara rengekan Krist terdengar sangat manja, padahal anaknya pria tulen.
Atau bukan?😏
Ah bodo amat lah.
"Apa sih, kaya anak perawan kamu tuh"
"Masalahnya aku baru tahu fakta itu setelah si Bajingan Andrews sudah puas memakai tubuhku semalaman, Bangsat kan!"
Francis langsung tertawa kencang sampai seluruh tubuhnya ikut berguncang dan kedua matanya mengeluarkan cairan bening.
Ya ampun bayi pampersnya sudah sedewasa ini ternyata, perasaan belum lama ia dan Geraldo mengunjungi beberapa negara untuk mencari wanita berkualitas yang rahimnya bersedia dipakai sebagai penampung kecebong suaminya.
Sekarang sudah ada pembicaraan tentang keluar masuk lubang saja, itu berarti dirinya sudah tua dong, ah kampret!
"Dengar Darl, sainganmu itu hanya seorang kriminal sementara kamu adalah yang lebih punya kuasa, masa begitu saja harus mengalah, Francis Jullien saja sampai meminta bantuan pada pegawai NASA untuk mencari keberadaan Babamu yang suka kabur"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERN
Fanfiction"Anaknya Tuan Leong tampan dan manis, serakah juga ya kamu" -Singto Andrews-🧑💼 "Merdu banget suara Buaya Darat" -Krist Leong-👮