Bahasa Cinta

227 34 29
                                    

"Menungging sayang"

Singto memberi sebuah perintah mutlak pada Krist ketika pengaman sudah melapisi penisnya yang siap diajak menjelajah ke dalam hangatnya lubang milik kekasihnya.

Setelah diberi sapaan pembuka dengan mulut Krist yang tentu saja membuat Singto lagi-lagi hampir klimaks, untungnya ia bergerak cepat dan menarik tubuh kekasihnya itu untuk berhenti karena Singto tidak suka jika keintiman mereka hanya sebatas make out saja.

Krist patuh dan langsung menungging menghadap ke headboard, otaknya sudah korslet tak lagi mampu melakukan penolakan, dan sepertinya ia memang sedang ingin menjadi submissive yang berada dibawah kendali penuh Alphanya.

"Ughhh....." Dingin terasa diujung bibir lubangnya karena Singto mengolesi dia sesuatu yang ia yakini adalah lubricant untuk memuluskan penetrasi kekasihnya.

"Nakal..."

Plak

Tangan Singto mampir dengan gerakan menampar lembut bibir bokong Krist dimana itu adalah satu-satunya tempat yang tidak memiliki bekas luka sama sekali.

Putih

Mulus

Kenyal

Toeng Toeng

"Ayolah Sing" Krist lagi-lagi memohon untuk segera ke menu utama, entah mengapa hari ini dia begitu penuh nafsu.

Singto justru tersenyum evil dibalik punggung kekasihnya, ia yang sudah berkali-kali mendapat permohonan masih saja belum bergerak untuk melakukan penetrasi dan sekarang Singto justru membawa penisnya untuk bergesekan dengan belahan bokong Krist.

"Ouchhh...." Mata Singto mendadak terpejam, Brengsek memang seluruh tubuh kekasihnya ini, baru bergesekan saja tubuhnya sudah mengawang menuju nirwana.

"Singhhh.... Jangan terus digesek seperti itu, geliihh...." Protes Krist manja.

"Shit... Ini enak sayanghhh... Achhh..."

Krist juga merasakan keenakan, bahkan belahan lubangnya agak gatal karena gerigi kondom yang dipakai Singto memberi sensasi lain saat bersentuhan langsung dengan kulitnya, dan itu semakin membuat Krist ingin merasakan gerigi itu menggesek ke dalam lubangnya yang terdalam sampai menyentuh ke sweet spot miliknya.

"Pegangan pada headboard sayang"

Krist lagi-lagi hanya patuh, ia mempercayakan sepenuhnya permainan ini pada Singto, toh dia juga bukan pro player yang memiliki segudang ide untuk memulai persetubuhan mereka.

"Achhh.... Sakithh...." Tubuh Krist terasa seperti hancur lebur saat Singto melakukan hentakan begitu kuat pada lubangnya, tetapi untung saja birahi yang memuncak menutupi segala rasa sakitnya karena Krist mampu bertahan sejauh ini.

"Maaf... Maaf sayang..." Singto agak mencondongkan tubuhnya untuk memberi kecupan penenang di seluruh area punggung Krist untuk mengurangi rasa sakitnya.

Ia belum bergerak untuk membuat lubang Krist yang baru saja ia masuki agar menyesuaikan dengan ukuran penisnya dulu. Tak lupa Singto juga kembali menyerang kedua puting Krist dengan mengusap lembut secara memutar agar fokus Krist bisa teralihkan dari rasa sakit.

Expert memang si Mantan Buaya Darat ini, tubuhnya multitasking banget buat kasih yang ena-ena.

"Aku sudah bisa bergerak?" Singto harus meminta persetujuan pasangannya karena sex bukan hanya milik sendiri tetapi juga kehendak keduanya.

Krist memberi sebuah anggukan, kepalanya terlalu pening karena runyam harus lebih fokus pada rasa sakit di lubangnya atau stimulasi nikmat di putingnya, yang ia bisa lakukan sekarang adalah "Terserah Kekasihnya saja" asal mereka bisa meraih nikmat semesta untuk yang kesekian kali.

"Good... I love you Krist Leong" Ucap Singto penuh puja bersamaan dengan gerakan sarat akan ke hati-hatian agar tidak menghancurkan tubuh kekasihnya itu.

"Aachhh Singhhh..." Krist sudah mulai mendesah lagi setelah berhasil menikmati tumburan pada lubangnya, geraka Singto sangat santai, tidak kasar tetapi tepat sasaran karena disetiap hentakan yang dilakukan kekasihnya, ia merasakan seperti ada banyak kupu-kupu di dalam perutnya, perasaan begitu nyaman serta nikmat yang melebur menjadi satu.

Dan Krist bersumpah jika kekasihnya benar-benar sangat memanjakan juga memperlakukannya dengan penuh pertimbangan sampai membuat ia merasa begitu dicintai sepenuh hati.

"Ouchhh... My Krist Leong.... So Gorgeous Babe"

Penis Singto begitu dimanjakan, diremat kadang samar kadang kuat di dalam lubang Krist, sex kedua mereka sungguh jauh lebih menakjubkan dari sebelumnya, karena Krist juga sudah mulai mengimbangi dengan begitu hebat, tidak seperti yang pertama sebab masih dipenuhi beberapa drama.

"Lebih cepat dan dalam Sing..."

Permintaan itu seperti tombol nos yang membuat Singto langsung melesat dan mempercepat gerakan pinggulnya, tetapi sebelumnya Singto memutar tubuh Krist untuk merubah posisi menjadi missionary style saja, karena ia paling suka melihat wajah kelelahan dan kepuasan kekasihnya ketika puncak mereka nanti datang.

Singto melayangkan ciuman panas ketika sudah berada di atas tubuh kekasihnya tanpa menghentikan tumburan pada lubang dan sensasinya ternyata naik jutaan kali lipat lebih nikmat, bahkan saat ini mereka sudah berbagi banyak hal, entah itu saliva, keringat atau desahan yang mungkin sebentar lagi akan disusul juga dengan cairan kental putih milik keduanya.

"Aku mau cumh... Ouch... Sing... Arghhh....." Tubuh Krist akhirnya menggelinjang hebat ketika klimaksnya datang juga.

Sementara Singto bergerak semakin cepat dan brutal karena ia juga akan segera menyusul kekasihnya mencapai puncak bersama.

"Arghhh..... Sayanghhh......"

Hentakan beberapa kali dari Singto pada akhirnya menutup sesi percintaan mereka di sore menjelang malam.

Tubuh Singto langsung ambruk karena tak kuasa lagi menahan lelahnya, hanya dua gaya sex saja ternyata sudah dibuat tak berdaya. Krist yang sekarang mampu mengimbangi ternyata semakin berbahaya dari noobnya, bahkan ditengah pergumulannya tadi, Singto hampir menyerah dan bersiap klimaks cepat, tetapi untung saja ia masih bisa menahan diri.

"Terima kasih sayang"

Singto selalu mengucapkan kalimat penutup setiap kali sesi bercinta mereka selesai, tak lupa juga dengan hujan kecupan pada wajah kekasihnya, sebagai bentuk apresiasi karena sudah diberi nikmat yang tiada tara.

Benar-benar seorang gentleman.

*******




Happy Birthday Doctor Papa, Chef, Sugar Baby, Kang Kopi, Si Manis Manja, Komandan Krist🎂🎉🎊🎁🎆

Happy Birthday Doctor Papa, Chef, Sugar Baby, Kang Kopi, Si Manis Manja, Komandan Krist🎂🎉🎊🎁🎆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semoga yang baca chapter ini pada ngiri, dah dig dug ser, akakesiyuyut🤪😛😋

Ngucapin ultah sekarang, takutnya pas tanggal 18 gua Hiatus😗

Bye Maksimal

Kiss👨‍❤️‍💋‍👨

INTERNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang