Semua pasukan telah standby sejak 30 menit yang lalu, dan sedang menunggu kesiapan untuk melakukan pembekukan. Krist berjalan sangat angkuh sembari memakai rompi anti peluru dan juga tak lupa menyiapkan senjata Laras Panjang yang biasa digunakan ketika targetnya adalah cukup berbahaya.
Kepalanya agak sakit karena belum memejamkan mata sama sekali sejak kemarin malam. Kabar terkahir dari beberapa anak buahnya yang membuat pergerakan Krist harus secepat kilat untuk mengatur penyergapan malam ini, hal itu membuat ia tak punya waktu tidur sama sekali.
Target begitu licin, dan tentu saja kesempatan bagus yang entah kapan lagi datang, tak mungkin mereka sia-siakan.
Krist mengangkat tangannya untuk memberi isyarat agar timnya berhenti bergerak, karena tiba-tiba saja seseorang masuk ke dalam gedung dan sekarang justru sedang berhadapan dengan target buruannya.
"Oh Shit!!" Umpat Krist seketika.
"Tahan semua pergerakan, seseorang sekarang sedang berhadapan dengan Target" Ucap Krist sepelan mungkin pada seluruh pasukannya.
"Bos"
Krist lagi-lagi hanya mengangkat tangannya memberi perintah, matanya tak bisa lepas dari sosok yang saat ini sedang berhadapan dengan Sang Target buruan tetapi posisinya membelakangi arah pandangnya.
"Hai Baby"
Krist berusaha mendengarkan percakapan yang sepertinya sedang berlangsung menegangkan.
"Laki-laki sakit jiwa"
"Ya... Because of you Baby"
Krist masih saja tak memberi arahan bergerak, ia tentu masih harus memastikan apa hubungan Target Buronannya dengan Pria yang datang tanpa rasa takut itu, padahal setengah dari gedung ini sudah dipasangi bom di beberapa sudutnya.
"Orang gila dan lelaki sakit jiwa, merepotkan kepolisian saja" Gumam Krist.
"Bos, kita harus bagaimana?"
"Sabar... Kita lihat dulu siapa pria yang bersikap sok heroik itu, dia tidak tahu atau memang bodoh, masuk ke tempat penuh bahaya seperti ini" Ujar Krist.
Dengan fokus penuh, Krist kembali berusaha mencuri dengar percakapan.
"Semakin menolak, aku akan menunjukan seberapa sakit jiwanya aku"
"Hentikan, kau melukai banyak orang tak berdosa hanya karena obsesimu"
"Maka hiduplah denganku, aku akan menepati janji untuk berhenti"
Krist semakin penasaran.
"Bos"
"Apa?"
"Dia Singto Andrews"
"Apa?"
"Pria yang sedang berbicara dengan Target itu adalah Singto Andrews"
Krist langsung memutar kepalanya.
"Anjing" Umpatnya "Bagaimana bisa?"
Sang Anak Buah hanya menggelengkan kepalanya tanda tak mengerti.
Sialan Tuan Muda Andrews itu, sebenernya dosa apa yang sudah pria itu lakukan, kenapa sampai harus berurusan dengan penjahat gila.
"Apa harus mencari informasi dulu Bos?"
"Terlalu lama, standby saja, apapun urusan mereka, Target kita sudah jelas adalah penjahat berbahaya, mengenai Singto Andrews, nanti kita urus setelah penyergapan ini selesai" Titah Krist.
Setelah beberapa menit akhirnya Krist memberi aba-aba untuk memulai aksi mereka malam ini, semua pasukan telah bersiap di tempatnya masing-masing.
"Sebentar lagi kita bergerak, habisi apapun yang menghalangi kita melumpuhkan Target, dan satu hal lagi..." Krist sebenarnya agak ragu, tetapi untuk sementara ia harus melalukan ini "Lindungi Tuan Muda Andrews, jangan sampai ia terluka"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERN
Fiksi Penggemar"Anaknya Tuan Leong tampan dan manis, serakah juga ya kamu" -Singto Andrews-🧑💼 "Merdu banget suara Buaya Darat" -Krist Leong-👮