Setelah bergulat dengan Bosnya selama beberapa menit, bergulat dalam arti yang sesungguhnya, bukan bergulat dengan tema fake taxi atau miyabi. Krist akhirnya sampai di kursinya penuh glory karena merasa bisa terbebas tanpa rasa sakit dibagian belakang tubuhnya (Dalam tanda kutip).
Andai saja ia tergoda, meski sudah sedikit, tentu akan ada drama mendesah di ruang Bosnya atau bahkan di tempat yang mereka masuki tadi.
Tetapi untung saja saat itu imanya begitu kuat sampai godaan sebesar Gunung Fujiyama pun bisa ia taklukan dengan kewarasan.
Krist masih merasakan debaran jantungnya yang tak santai, suara berat nan erotis Singto Andrews memberi pengaruh buruk untuk ketenangan birahinya yang sudah lama tak terusik oleh siapapun.
Sibuk dengan kasus yang datang silih berganti, ditambah ia baru saja beradaptasi setelah lama bekerja untuk NYPD, Krist sudah terlalu lama tidak menghiasi hidupnya dengan warna warni puncak kenikmatan.
Jadi wajar saja jika sebuah sentuhan ditambah bisikan hangat, mampu menyulut geloranya, bahkan nyaris membuat ia mabuk kepayang. Singto Andrews memang terlalu berbahaya jika di lepas liarkan, pantas jika banyak mahluk begitu bertekuk lutut, bukan hanya karena dia adalah Taipan tetapi juga Tampan Rupawan.
Paket lengkap seperti itu, jika bukan karena kesetiaan pada Profesi, sudah pasti Krist rela bersaing dan siap menyingkirkan siapa saja yang berani menghalangi jalannya untuk mendapatkan puja dari Atasannya.
"Berat... Godaan pria sempurna meski bajingannya setengah mati memang tak bisa dianggap remeh" Monolog Krist dengan kepala mengarah ke langit-langit ruangan, sembari duduk bersandar di Kursi kerja "Seketika aku menyesal terlalu mengabdi pada Kesatuan, jika menjadi anak magang sungguhan ganjarannya adalah Taipan Muda seperti dia, lebih baik selamanya menjadi Intern saja, punya jabatan dan anak buah juga buat apa tanpa kekasih hati"
Tetapi Krist langsung menggelengkan kepalanya berkali-kali agar cepat tersadar. Pujian yang baru saja ia lafalkan tentu sangat tidak tepat sasaran. Pria yang sedang merasuki pikirannya adalah si Gila dengan tingkat congkak hingga menembus lapisan terakhir bumi, menganggap bahwa previllage yang dimiliki pria itu, bisa dijadikan senjata perayu masal agar semua orang bertekuk lutut padanya.
Tidak... Krist adalah mahluk penuh kejeniusan yang jangan sampai berubah bodoh hanya karena persoalan nafsu belaka. Karir yang cemerlang, ditambah banyak orang yang hormat padanya, tidak akan ia gadai hanya demi pria penggila Man Escort yang levelnya sangat tiarap.
Yucksss!!!
"Kerja Krist" Sebuah teguran mampu mengembalikan Krist kembali ke Dunia nyata setelah ia seperti terhipnotis beberapa saat.
"Hai Madam" Sapa Krist dengan senyum semanis Tanghulu.
"Terlambat 20 menit, Hei anak muda, jangan berani-beraninya kau melanggar aturan jika posisimu masih saja sebatas Anak Magang, kau boleh berulah saat posisimu sudah setara dengan pemilik Perusahaan ini"
Krist hanya mengerutkan kedua alisnya saat diberi siraman rohani sepagi ini, belum tahu saja apa posisi aslinya selain menjadi Anak Magang, jika ku bongkar jati diriku yang sebenarnya, bisa-bisa wanita sok cantik ini berkeringat dingin sampai seluruh lapisan bedaknya meleleh dan memperlihatkan wajah buruk rupanya.
"Maaf Madam, kemacetan kota ini siapa yang bisa memprediksi"
"Seharusnya berangkat jauh lebih pagi, kau yang tidak bisa memanage waktu dengan baik Krist"
Telinga Krist sakit, belum selesai juga kuliah pagi dari Madam Galak satu ini, Krist merasa harinya seperti dikutuk untuk berhadapan dengan manusia yang level menyebalkannya terlalu akut, and by the way bahkan ini baru saja memasuki jam 9 pagi, tetapi semua orang sudah membuat moodnya babak belur.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERN
Fiksi Penggemar"Anaknya Tuan Leong tampan dan manis, serakah juga ya kamu" -Singto Andrews-🧑💼 "Merdu banget suara Buaya Darat" -Krist Leong-👮