Krist baru saja datang kembali setelah lama absen muncul di Bar tempat ia pernah menyamar sebagai Escort dan pada akhirnya mempertemukan ia dengan Singto untuk yang pertama kali.
Malam ini kedatangannya bukan untuk urusan pekerjaan tetapi ia hanya ingin melepas segala penat yang akhir-akhir ini nampaknya tak kunjung selesai.
Rasanya ia ingin mabuk sampai tak sadarkan diri, tetapi mengingat daya tariknya begitu besar, Krist tak akan merealisasikan hal tersebut karena ia takut jika pagi menjemput, ia sudah berada di ranjang seseorang dengan kondisi mengenaskan, alias ia takut ditiduri atau bahkan meniduri orang lain.
"My Bro Krist"
Si pemilik Bar ternyata sedang berada di tempatnya dan tentu saja tak ragu untuk menyapa kawan lama yang seorang Komandan Polisi.
"Berisik"
Rayes hanya tertawa saja dengan sikap Krist padanya, sejak dulu pria itu memang susah susah gampang untuk di dekati, terkadang bersahabat tapi lebih sering menyebalkan.
"Martini" Pesan Krist pada seorang Bartender asli, karena yg lama adalah anggotanya juga.
"Belum berubah selera juga?"
Krist hanya menatap Rayes dengan tatapan tak minat, urusannya apa kalau ia memilih minuman yang sama setiap kali datang ke Bar.
"Tidak ingin mencoba vodka, cognac, gin, tequila?"
"Kau tidak menawarkan ku racun sekalian?"
Rayes tak bisa lagi menahan tawanya, masih saja galak dan tukang tantrum, padahal ia hanya menawarkan minuman jenis lain bukan menawarkan tidur satu ranjang.
"Sesenggang itu ya sampai bisa menghibur diri datang ke Bar?"
"Banyak pekerjaan, hanya sedang malas mengurusi itu terus"
"Butuh teman?"
Krist langsung membidik Rayes dengan dead glear "Teman versi apa? Teman ngobrol atau Teman tidur?"
Sudah pernah saya katakan berulang kali jika mulut Krist itu memang tak punya filter kan?
Sudah tidak kaget lagi kan.
Yaudah__
Rayes cukup terkejut dengan lontaran pertanyaan dari Krist padahal niatnya hanya iseng saja, tidak ada maksud lain, tetapi kalau disambut dengan baik, tentu saja ia akan bersuka cita.
"Bisa keduanya, ngobrol lebih dulu setelah itu tidur bersama ala orang dewasa"
Krist hanya terkekeh, sudah gila apa dia kalau sampai tidur dengan pria yang bukan hanya suka berganti pasangan tetapi juga sering melakukan gang bang, terima kasih karena Krist ingin selalu sehat jasmani serta rohaninya.
Eh tapi tunggu dulu____
Si Bajingan Andrews bukannya juga pernah memiliki banyak mainan? Lantas mengapa ia sepercaya diri itu jika Singto sehat sampai ia bersedia ditiduri beberapa kali.
Krist langsung mengusap wajahnya kasar.
Tak peduli, dia cinta, dia suka, toh dia menyerahkan diri secara sukarela untuk ditiduri kan, sudah terlambat untuk menyesal.
"Bagaimana tawaranku?"
"Tidak ter...."
"Oh Mr. Andrews hai"
Tubuh Krist seketika menegang setelah Rayes menyapa seseorang yang ia rasakan sedang berdiri di belakangnya, entah hanya perasaannya saja tetapi insting Krist tidak pernah salah karena sapaan aroma khas mantan kekasihnya sudah memenuhi indera penciumannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
INTERN
Fanfic"Anaknya Tuan Leong tampan dan manis, serakah juga ya kamu" -Singto Andrews-🧑💼 "Merdu banget suara Buaya Darat" -Krist Leong-👮