Rebel Interns Vol 4

412 47 6
                                    

"Sepertinya ada pergerakan yang mencurigakan"

Krist langsung berdiri untuk mempersiapkan dirinya sembari menyembunyikan pistol dibelakang punggungnya. Setelah dua jam menunggu di dalam Mini Van pada akhirnya ia mendapatkan kabar yang sudah ia tunggu.

"Hei Ngo... Aku akan kembali masuk ke dalam, beri aba-aba semua anggota untuk bergerak jika aku sudah memberi signal" Perintah Krist.

"Hati-hati anda sendiri yang akan terjebak Komandan, bukankah pria tampan adalah kelemahan anda"

Krist secepat kilat menendang bokong salah satu anggotanya yang sialnya pria itu adalah adik tingkat ketika mereka sedang menjalani pendidikan. Pria yang begitu tahu bagaimana caranya Krist hidup, apa yang ia minati dan dengan manusia jenis seperti apa ia akan meleleh bak lilin yang terbakar.

"Ya... Dan untung saja wajahmu pas-pasan, karena itu aku bisa menyiksamu tanpa harus berpikir panjang"

Pria yang dipanggil Ngo oleh Krist hanya bisa berdecak kesal, nama yang begitu Jantan sudah disematkan oleh kedua orang tuanya "Maverick Punsawat" tetapi sialnya ia bertemu Senior gila yang selalu berlaku seenaknya.

"Fokus, jika kau membuat kesalahan dalam membaca signal dariku, bersiaplah untuk kembali ke Hat Yai dan menerima hukuman"

"Siap Komandan" Jawabnya Asal.

Krist segera berlari secepat kilat untuk masuk ke dalam Bar lagi, tak lupa ia langsung berkamuflase menjadi seorang Man Escort seperti biasanya. Krist bisa berubah menjadi siapapun untuk pekerjaan, sama halnya seperti yang ia lakukan untuk Aprhodite Corp, ia begitu mahir memainkan perannya sebagai Anak Magang.

"Dimana?" Tanya Krist pada salah salah Bartender yang juga bagian dari timnya juga.

"Ke arah jam 1, walaupun ditutupi banyak Bodyguard, aku masih bisa melihat Prang Eduardo ada di sana dan sepertinya sudah lama memperhatikan sepak terjang Bos Aprhodite Corp"

"Hanya karena masalah percintaan, aku harus menyamar segila ini, kalau bukan karena Tuan Srikith dan Komandan Arbita yang berteman sangat akrab, aku lebih suka memilih kembali ke NYPD saja" Protes Krist.

Sang Bartender yang juga anak buah dari Krist hanya bisa tertawa kecil, lain dimulut lain dihati, itulah yang ia nilai dari Komandan Krist. Karena tawaran untuk kembali bergabung dengan NYPD sudah dari beberapa tahun lalu tetapi Sang Komandan justru lebih memilih sibuk di tempatnya sekarang.

"Kalau tawaran Tuan Srikith adalah menjadi menantunya, apa Komandan akan bisa menolak?"

Dengan wajah meledek, Ping menggerak-gerakan alisnya sembari tersenyum.

"Jangan terlalu bucin dengan Maverick, dia itu agak gila dan suka menyebar gosip tidak benar"

"Oh ayolah Bos, siapa yang tidak ingin jatuh ke dalam pelukan Tuan Andrews Junior, bahkan seorang Prang Eduardo saja sampai segila ini"

Krist berbalik menatap anak buahnya dan tanpa belas kasih langsung saja memukul kepala pria itu. Memang tidak salah juga ucapannya, Singto Andrews adalah target yang sulit untuk tidak diAmini menjadi tambatan hati, meski sikapnya sungguh membuat Krist ingin bertaubat saja menjadi Gay.

"Dia bergerak Komandan"

Krist langsung saja mengamati pergerakan wanita yang bernama Prang itu dan sepertinya menuju tempat dimana ia bertemu dengan Singto tadi. Krist cukup tersentak saat pria kecil yang menjadi mainan Singto malam ini terlihat keluar tanpa Tuannya dan seperti sedang memberikan sebuah kode pada salah satu Bodyguard Nona Prang, memang tak kasat mata tetapi Krist yang begitu jeli, tentu bisa melihat signal tersebut.

INTERNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang