Semua orang berbisik satu sama lain ketika Komandannya memasuki Ruang Penyidikan, tampilan pria itu memang terlihat seperti biasa saja tetapi salah satu bagian tubuhnya begitu menyita perhatian khalayak, tanpa terkecuali seseorang yang saat ini juga menatap Sang Komandan dengan begitu penuh riak di dalam hatinya.
"Komandan" Salah satu anak buahnya memanggil Krist dengan mengarahkan tangannya ke bagian lehernya sendiri.
"Oh..." Krist yang langsung mengerti hanya menganggukkan kepala beberapa kali "Hanya kiss mark, tidak perlu dibesar-besarkan, memang pasangan kalian tidak seatraktif itu sampai kalian tidak pernah memilikinya?"
Sudah berkali-kali diberitahu kan jika Komandan kita ini memang terlahir sebagai anak Francis Jullien yang mulutnya sangat penuh kesopanan (Hanya saat dia sedang tidur).
Selebihnya__
Ya tentu saja keparat!😩
Dicupang kok bangga, mbuh lah sakarepe Dewe😏
"Sudahlah... Yang membuat ini kekasihku sendiri kok, bukan milik orang lain, dia bebas menjamah tubuhku sesuka hatinya"
Semua orang yang berada di sana tentu seketika membeku, ada juga yang sampai kesulitan menghirup oksigen, dan beberapa yang statusnya ternyata masih anak baru justru mereka yang paling dibuat sakit kepala.
Karena rumor mengenai sepak terjang mulut seorang Komandan Krist ternyata bukan omong kosong belaka, mereka menyaksikan langsung bagaimana pria itu terlalu serampangan, tetapi yang lain bisa apa jika yang lebih berkuasa saja seperti tak terganggu dengan sikap Komandan mereka.
"Jadi kau sudah bersedia bekerja sama dengan polisi untuk menemukan dimana Drew Theodore?"
"Dengan satu syarat, kau harus menjamin keamanan Singto Andrews"
Krist menaikan satu alisnya, lalu setelahnya menampakan sebuah seringai.
"Singto Andrews biar menjadi urusanku, fokus saja pada statusmu sendiri"
Vier tersenyum mengejek "Jangan pernah lupa jika semua kerumitan ini berasal dari satu sumber yang sekarang justru terkesan sok menjadi pahlawan, jika bukan karena dirimu, aku tidak akan mengenal Drew, dan jika Drew tidak mengusik ku, mungkin saat ini aku sudah memiliki hidup yang penuh kebahagiaan bersama Singto"
Krist tetap setenang air meski semua hujatan Vier adalah soal kebenaran, semua memang bersumber pada dirinya, dan sampai kapan pun ia tidak bisa mengubah takdirnya.
"Yeah... That was because of me, tetapi bukan salahku kalau hubungan kalian rusak karena kau sendiri lah yang tidak bisa menahan nafsu bejatmu, aku sebenernya agak heran mengapa Singto yang begitu powerful di atas ranjang, bisa digantikan oleh sampah seperti Drew"
Krist duduk di atas meja dan mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Vier.
"Oh atau Singto tidak terlalu bergairah padamu, karenanya performa Mantan Tunangan mu itu tidak begitu baik, dan berakhir kau yang tidak puas setelahnya mencari pelampiasan, kalau begitu masalahnya justru ada di dirimu, ternyata kau tidak semenarik itu sampai membuat seorang Singto Andrews tampil secara all out"
Diakhir kalimat Krist, tersematlah sebuah tawa mengejek yang menandakan jika kasta Mantan Tunangan yang selalu diagung-agungkan nyatanya tidak memiliki harga sama sekali, setinggi apapun status masa lalu, selamanya akan berada jauh di belakang dan tak akan mampu melampaui masa depan.
***
"Hanya seperti ini saja kemampuan kalian?"
Geraldo Leong dan Singto Andrews bahkan belum melakukan apapun tetapi wajah tawanan mereka sudah nyaris tak berbentuk akibat banyaknya pukulan dari anak buah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
INTERN
Fanfiction"Anaknya Tuan Leong tampan dan manis, serakah juga ya kamu" -Singto Andrews-🧑💼 "Merdu banget suara Buaya Darat" -Krist Leong-👮