Pernah Bersama

197 36 18
                                    

"Gerald.... Tatap Mata Aku...."😵‍💫

"😵‍💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Halahhh...

Mumuaachhhhh👨‍❤️‍💋‍👨

Baba sama Pere kan kudu mesra juga, gak mau kalah sama anaknya yang baru berbagi Sperm Bersama padahal baru pacaran sama si Andrews Andrews itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baba sama Pere kan kudu mesra juga, gak mau kalah sama anaknya yang baru berbagi Sperm Bersama padahal baru pacaran sama si Andrews Andrews itu

Bye










Singto sudah berada di dalam Ruang Penyidikan tetapi masih memandangi hanya lewat kaca saja. Dia memang belum dipersilahkan masuk ke ruang utama penyidikan, atau bahkan dia memang hanya akan menjadi pengamat saja ketika kekasihnya sedang menjalankan pekerjaannya sebagai Komandan.

"Kau tidak merasa bersalah dengan mereka?"

Krist masih terlihat tenang saat menunjukan beberapa foto korban pada tersangkanya. Tetapi pertanyaannya sama sekali tidak di respon sejak awal penyidikan ini berlangsung.

"Aku ingin bertemu Singto"

"Untuk apa?"

"Menjelaskan semua masalah ini"

Krist menarik nafasnya panjang, meski gesturnya masih santai, tetapi beberapa orang yang melihat langsung penyidikan itu sudah merasakan was was dengan sikap Komandannya.

"Apa aku diharuskan untuk bertemu dengan tersangka?" Tanya Singto pada seorang Anggota Kepolisian yang berdiri bersamanya.

"Kita tunggu perintah Komandan saja Tuan Andrews" Singto hanya bisa mengangguk pasrah, ia juga tidak memiliki power apapun di sini, setidaknya ketika ia berhadapan dengan Komandan selevel kekasihnya.

INTERNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang