Laku Keras Ya

179 38 19
                                    

Sejak insiden yang menimpa Krist sebulan yang lalu, hubungan keduanya tentu masih menemukan jalan buntu. Singto yang mendadak harus kembali ke Brussels karena terjadi beberapa masalah di Cabang Perusahaannya, sementara Krist juga sedang terlibat dalam kasus besar yang mengharuskan dia untuk meminimalisir komunikasi dengan siapapun.

Itu berarti, setelah keluar dari rumah sakit, mereka hanya memiliki waktu 1  Minggu saja untuk saling berdekatan, setelahnya tak ada saling mengabari satu sama lain.

Singto sempat ingin menyerah saja, toh belum ada sesuatu yang terjadi diantara mereka, terkadang kesabarannya ikut terlibat habis karena beban pekerjaan akhir-akhir ini.

Tetapi pesan yang ia terima malam tadi membuat angannya kembali membuncah, karena ini untuk pertama kalinya Krist lebih dulu menghubungi meskipun hanya lewat kalimat singkat.

"Tuan Andrews?"

Singto hanya bisa mengangguk bingung, karena sudah beberapa menit ia berdiri dan masuk ke dalam sebuah gudang terbengkalai tengah kota, tempat dimana Krist memberi kabar agar ia menjemput pria itu.

Dan setelah sampai, Singto bahkan tak melihat apapun di dalam gudang ini, tidak ada Krist sama sekali tetapi tiba-tiba datanglah seseorang yang langsung mengenalinya.

"Anda sudah ditunggu Komandan, silahkan lewat sini"

Singto hanya bisa pasrah mengikuti saja kemana pria bertubuh sangat besar ini membawanya, perawakannya lebih ke seperti bodyguard mafia daripada seorang Aparat.

Namun masa bodo dengan siapa yang sekarang membawanya, ia hanya ingin segera bertemu Krist dan menanyakan segala hal yang begitu suram di mata Singto.

Wow

Ternyata ada sebuah pintu masuk, padahal ia kira semua yang ada di dalam bangunan ini hanya tembok saja.

Singto cukup terkejut ketika pria di depannya mendorong sebuah tembok tetapi justru terbuka dan memperlihatkan sebuah jalan ke arah bawah tanah yang entah itu tempat seperti apa.

"Komandan ada dibawah, silahkan mengikuti jalan ini saja"

Sejujurnya Singto ciut nyali, tempat yang Krist beri alamatnya benar-benar sesuatu yang sedikit menyeramkan, bukan karena masalah mahluk astral, tetapi ia sendiri belum yakin jika ia akan bertemu Krist alih-alih penjahat kelas kakap yang memang mengincarnya.

"Tidak perlu takut Tuan Andrews, semua tempat ini milik keluarga Komandan, anda akan tahu jawabannya setelah turun ke bawah"

Hhhhh.... Lagi-lagi aku hanya bisa menuruti keinginan Krist, tetapi tidak bisakah ia mencari tempat yang normal-normal saja untuk bertemu.

Singto mulai menuruni anak tangga sesuai dengan arahan pria tadi, lorong menuju bawah tanah ternyata cukup terang, bukan seperti yang pernah ia lihat di film Insidious.

"Krist...."

Panggil Singto setelah melihat seseorang sedang duduk membelakanginya dan menghadap ke sebuah kaca besar, dengan mata yang hanya tertuju pada satu objek dibalik kaca tempat Krist berdiri.

"Oh sudah datang, kemarilah"

Krist yang menyadari kedatangan seseorang dari suara langkah di tempat senyap ini, langsung memutar tubuhnya ke arah pintu masuk.

"Sini duduk" Krist memberi titah agar Singto duduk bersamanya.

Dan ya... Singto hanya bisa pasrah mengikuti alur permainan Krist yang entah sampai mana endingnya.

"Coba perhatikan perempuan di dalam ruangan itu"

"Aku tidak kenal Krist"

Krist langsung terkekeh geli "Aku hanya menyuruhmu memperhatikan, bukan mengidentifikasi, Tuan Andrews"

INTERNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang