PLS 1 (Transmigrasi?)

64.7K 3.5K 41
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!!!



Leguhan terdengar seiring indra penciuman Rachel menghirup bau kayu putih yang menyengat didekat hidungnya, ia menggerakkan kepalanya perlahan dengan gelengan menyingkirkan benda itu karena ia tidak menyukai aromanya.

"Stella? Kamu bisa dengar Kakak?" suara lembut disusul tepuka halus di pipinya menyadarkan Rachel.

Keningnya berkerut heran merasa asing dengan suara tersebut, perlahan ia buka kedua kelopak matanya, mengerjap beberapa kali akibat cahaya lampu kristal diatas plafon yang menyoroti silau.

"Syukurlah kamu udah sadar sayang, Mamih khawatir banget kamu terluka kaya gini," usapan seseorang menyentuh rambut Rachel.

Ia kian menyipit memperjelas bayangan tiga orang didepannya sekarang, begitu terbuka dirinya memandang penuh bingung wajah-wajah asing ini, ia tidak pernah menemuinya di dunia nyata.

"Ka--lian ... Siapa? Dimana aku?" tanya Rachel memandang kian bingung kamar yang dihuni nya ini.

Kedua pasutri di sampingnya terbelalak.

"Sayang ini Mamih, Mamih Fania terus ini Papih kamu Pradigta masa kamu lupa cuma karena jatuh di kamar mandi," ucap si wanita.

"Gak, kalian bukan orang tuaku aku gak kenal kalian sama sekali," tukas Rachel menggeleng.

Fania menutup mulut dengan mata berkaca-kaca, "Pih gimana ini masa Stella gak inget kita."

"Stella kami orang tua kamu, dan ini Kakak kamu Alethea," ucap lembut Pradigta.

Jantung Rachel seolah mencelos mendengar nama-nama itu, ia membatu dengan tatapan kosong menduga duga jika Stella yang mereka maksud adalah Aristella.

"Mih, Pih, kalian keluar dulu ya biar Letha yang bicara sama Stella," ujar Alethea menenangkan Fania.

Keduanya mengangguk undur diri sesekali masih memandang sendu Aristella yang kini bangun terduduk, Alethea duduk anggun disisi ranjang lalu memegang pangkal lengan Aristella.

"Kamu inget Kakak kan? Tadi Kakak nemuin kamu udah tidur di kamar mandi pas di cek CCTV rupanya kamu jatuh kepeleset, gapapa gausah di paksain buat inget kamu pelan-pelan aja Kakak tau mungkin setelah jatuh itu memori kamu jadi terganggu," ujarnya mengulas senyum.

Rachel makin tertegun memandang wajah cantik didepannya, wajah ayu dengan senyum menghangatkan, rambut hitam bergelombang sampai pinggang juga aura teduhnya yang membuat orang akan nyaman jika melihat.

Ini persis penggambaran karakter Alethea Mikaela Pradigta! Tokoh protagonis novel kisah untuk Alghafar!!!

"K--kakak ... Alethea? Alethea Mikaela?" tanyanya patah-patah dan dengan menipiskan bibir Alethea mengangguk agak heran dengan pertanyaan adiknya, "Lalu aku ... Aku ini Aristella Michelle?"

"Iya, itu nama kamu."

Rachel terbelalak sadar jika beberapa menit lalu ia mengalami insiden terpeleset saat ingin memeluk kedua Mamsky Papsky nya yang baru pulang dari Jerman! Lalu sekarang ia bangun sebagai tokoh cerita Kisah untuk Alghafar!!! Dan menempati tubuh Aristella adik dari protagonis yang akan dibunuh die pertengahan part?! Oh, shit!!!

Mustahil, kenapa harus gue?! Apa-apaan ini gue udah bahagia hidup sebagai anak tunggal kaya raya! Bibir Rachel atau yang sekarang Stella mengerucut sedih.

Ia meremas penuh kesal selimutnya, memelintir dan sesekali memukul benda tak berdosa itu.

"Hei kenapa sedih? Bicara sama Kakak."

Protagonis't Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang