PLS 36 (Penyakit Stella)

26.3K 2K 124
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!!!







Gelap.

Satu hal yang dirasakan Stella pagi hari ini, semuanya terasa buram dan menggelap seolah pandangannya terhalang sesuatu.

“Algha,” panggilnya mengucek kelopak mata dengan mengerjap-ngerjapkan beberapa kali, “Algha ini dimana?”

Perasaan takut mulai menyelimuti, Stella mengucek matanya berulang kali, bisa ia raba kasur lembut yang tengah ditiduri nya, itu artinya dia masih berada di dalam kamar tapi dimana Alghafar?

“Algha!” panggilan Stella berubah menjadi seruan penuh panik, “Algha kamu dimana?! Algha … kenapa gelap aku gabisa liat apa-apa … ”

Stella mulai menitikan air matanya, sampai sebuah cengkraman tangan sedingin es menahan aksi dia dari mengucek terus mata itu, sebuah pelukan dingin namun menenangkan membuat panik Stella berangsur-angsur menghilang.

Sstttt aku disini, maaf aku ke kamar mandi sebentar.”

“Algha kenapa gelap? Idupin lampunya cepet Algha,” Stella berujar.

“Sekarang kamu ikutin interupsi aku, tutup matanya terus buka perlahan,” perempuan itu menurut memejamkan mata beberapa detik lalu membukanya.

“Masih gelap … aku kenapa Algha, mataku kenapa … ”

“Enggak kamu gapapa coba ulang lagi pasti bisa, aku disini. Aku bakal nemenin kamu gausah takut sayang,” bisik Alghafar mengecup pelipis Stella.

Untuk ketiga kalinya Stella melakukan interupsi yang Alghafar berikan untuk nya, hingga kala membuka kelopak mata lagi perlahan-lahan cahaya mulai masuk dan pandangan Stella mulai membaik.

“Udah bisa lihat kan?” ia mendonggak lantas memeluk leher pemuda shirtless ini, “Gapapa aku disini, aku bakal nemenin kamu selalu, nanti kita cek ke Dokter ya?”

“Masih sakit gak?” tanyanya menahan tangan Stella yang hendak mengucek mata itu lagi.

“Udah enggak tapi pegel banget, aku gak kenapa-napa kan?” tanyanya diangguki Alghafar mantap.

“Sekarang kita mandi, kamu mau sekolah kan?”

“Iya mau!” lengannya dikalungkan lalu tubuh Stella dibawa memasuki kamar mandi.

“Aku udah nyiapin air hangat buat kamu mandi biar gak kedinginan.”

Stella menurut saja membiarkan Alghafar membuka satu persatu kancing piyama nya yang mungkin semalam di gantikan laki-laki ini, Stella memegang kedua sisi leher Alghafar dengan tatapan rumit pada suaminya ini.

“Kenapa?” Alghafar tersenyum, fokusnya melepaskan atasan Stella.

“Kamu yakin aku gapapa kan? Algha, aku gasuka gelap itu nakutin,” ucapnya membuat pergerakan Alghafar memelan seolah tak bertenaga.

“Percaya sama aku kamu gak kenapa-napa, istriku ini sehat. Udah, sekarang lepas celana nya atau mau aku yang lakuin?” tunjuk Alghafar dengan lirikan.

Stella buru-buru menjauh, “Jangan mesum!” dilihatnya Alghafar menahan kekehan.

Setelah semuanya selesai tubuh Stella yang digulung oleh handuk dibawa keluar oleh Alghafar lalu didudukan diatas sofa sementara dirinya berjalan membuka-buka selok lemari, entah penglihatan Stella yang salah atau memang ia melihat tangan Alghafar nampak tremor? Bahkan kala pria itu memegang botol vitaminnya.

“Oh, iya aku lupa minum kemarin.”

“Nakal,” delik Alghafar hanya dibalas cengiran lebarnya, “Sekarang minum dulu vitaminnya, ini bagus buat kesehatan tubuh kamu.”

Protagonis't Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang