Amu, upi dan (name) sedang berjalan dengan gurangnya sambil upi yang berusaha sok elegan. Namun tiba-tiba sebuah bola mengenai wajah amu membuat upi dan (name) terkaget karena sbola yang sangat dekat.
"Wooy! Yang main bola hati-hati dong! Tanganku hampir kena bola tau!!! Kalo lecet gimana?! Nendang bola aja gabisa!!!" Upi berteriak namun hanya memikirkan dirinya sendiri sementara (name) langsung mendekati amu yang terlihat kesakitan.
"Amu kamu gapapa" (name) langsung mengeluarkan sapu tangan miliknya dan menyeka darah yang keluar dari hidung amu.
"Upi jangan ngomong gitu, btw makasih ya (name)" amu mengambil alih sapu tangan dari tangan (name) dan mengusap darah di hidungnya sendiri.
Upi membalikkan badannya dan langsung saja tertawa ketika melihat wajah amu yang mendelep.
"Wkwkwkwk jelek banget! Wajahmu mendelep?"-upi
(Name) Langsung saja menyenggol upi karena tidak mau amu marah.
"Upi ga boleh gitu, kan amu masih kesakitan"-(name)
"Dahlah males"-amu
"Haah rasanya dari kemarinaku kena sial terus, bisa-bisa badanku semakin turun kebawah" amu membetulkan wajahnya dan mulai mengeluh.
"Apaan ya, aku sama kamu aja masih tinggian kamu kok" (name) mulai protes karena memang tinggi badan amu saat smp lebih tinggi dari (name).
"Eh itu, ah itu anak-anak cowok lada kenapa?" Upi melihat ke arah tiga cohan yang duduk di kusi tapi hanya diam saja.
"Itu kan toro, sho sama kiki? Tapi mereka kemapa cuma diam aja" tanya (name) keheranan.
"Ah hawanya suram banget sih" upi mulai berfikir bagaimana mengubah suasana dari ketiga pria itu.
"Lagi pada laper kayaknya"-amu
"Aku juga laper kalo itu mah" jawab (name) yang berdiri di samping amu sedari tadi.
"Kalau gitu, aku mau tebar pesona dulu. Amu, nanti aku jatoh jangan di tangkep ya" upi menyibakkan rambutnya ke belakang telinga bersiap untuk mendekati ketiga pria itu.
"Hah?"-amu
"Awas ya nanti di gampar" (name) melambaikan tangannya pada upi.
"Aku mau pura-pura jatuh"-upi
Amu dan (name) melihat dari kejauhan bagaimana upi mulai beraksi namun yang di dapat hanyalah tatapan datar dari ketiga pria itu hingga upi berdiri dan bola mengenai kepala upi. Upi terjatuh tepat le arah tiga pria itu namun sho yang jijik terhadap upi segera mengeluarkan palang keramatnya dan langsung saja memukul upi.
"Oh astaga" (name) dan amu segera berlari ke arah upi ketika upi yang sudah tepat akibat di pujul oleh sho.
"Gila gila" (name) mulai berjalan ketika sudah berada di depan upi dan melihat ke arah sho.
"Upi bangun! Jangan pergi dulu!!! Kalau mau mati bayar hutang dulu woiiiii!!!" Amu menghantam wajah upi dengan pukulannya sementara (name)enatap sho.
"Kok di pukul" tanya (name) mendekati sho.
"Jijik sama cewe yang caper melulu" jawab sho melihat ke arah mata (name).
"Kasar lu sama cewe" (name) mualai berani pada sho karena melihat kelakuan kasar sho pada upi.
"Jangan berani pake lu-gw sama aku ya" sho mulai menatap (name) dengan tatapannya.
"Dah lah males" (name) langsung menolong amu untuk membawa upi ke uks.
Setelah membawa upi ke uks amu dan (name) langsung meninggalkannya namun saat mereka kembali ke-ketiga pria itu mereka terlihat eee..? Aneh? Dengan baju sobek di belakangnya.
"Nice outfit guys, kiki bekas kerokannya kere! Abis masuk angin ya?" Amu menutupi matanya agar tak melihat.
(Name) Tetap melihat ke arah sho yang tetap menatapnya.
_____________________________
534 kata.
03 November 2024
👈👆👉👇🖕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Masa Kecil
Короткий рассказ(shoxreader) sahabat sejak kecil hingga dewasa Semua karakter milik@wee!! Amoeba UwU ©Hak cipta dilindungi undang-undang