(name) duduk diam di sebalah amu dan upi yang sedang mengobrol sedangkan (name) sibuk memakan lauk yang ada di tumpeng tersebut.
"(Name) Kalo mau makan pake nasinya, jangan cuma lauknya aja ya" amu mengingatkan sambil memberikan piring dan sendok pada (name) karena (name) yang makan dengan tangan.
Amu kembali memfokuskan ceritanya pada upi sambil memakan kur coklatnya.
"Kamu ngerasa gak sih kalo kiki makin deket ama kamu" tanya upi ke amu setelah amu selesai mengurusi (name).
"Uh-huh" setuju amu
"Hayoloh! Jangan-jangan dia suka"-upi
"Nggak kok, kemarin aku tanya, dia sendiri bilang kalo dia biasa aja ke aku. Jadi no prob" jawab amu membela kiki.
"Oh, ga asik"-upi
"Lagian cowo kek kiki mah udah ga bakal hisa di harapkan, apalagi dia incaran banyak cewe kalau dia ngincar amu mah mungkin juga buat mainan" sambung (name) setelah mendengar bagaimana percakapan amu dan upi mengarah ke kiki.
"Benar juga sih hahaha"-upi
Amu yang merasa tersinggung diam dan melanjutkan makannya sambil berfikir mungkin saja benar dia hanya akan dibuat mainan oleh kiki jika dia berpacaran dengan kiki.
"Eh foto makanannya dulu biar esketek!" Upi mulai berpose sambil memgoto amu yang memegang kue dan (name) yang sedang memakan tumpeng tersebut.
"Estetik kali"-amu
"Ya itulah pokoknya. Tu... Wa... Ga..." Ponsel upi memfoto memperlihatkan betapa cantiknya mereka bertiga dengan penampakan kiki di belakang jendela yabg sedang menyeringai dan memotret amu.
"Woi ANJENG!" (name) berdiap membuat jendela dan bersiap dengan pukulannya ketika di tahan oleh upi.
"Astaghfirullah kaget!!! Kukira guru" amu yang shock seketika membalikkan badannya untuk melihat kiki yang beridiri di luar jendela.
"Astaga (name) sabar" upi berusaha menenangkan (name) yang mulai empsi dengan kiki.
"Ahahaha sorry gak maksud nakutin" kiki sedikit terkejut melihat reflek (name) yang bersiap menghajar siapapun yang berani menyakiti temannya.
"Kiki kadang serem.... Takut" amu bergumam yang masih dapat bisa di dengar oleh (name).
Dengan itu mereka lebih sering main bersama tanpa ingat dengan waktu. Sampai kemudian... Amu menghilang.
Waktu itu amu memang mau mampir ke bakso si teteh sebelum pulang, aku tidak bisa ikut karena harus pulang karena ayah dan ibu berada di rumah. Setelah itu.. aku tidak pernah melihat amu masuk kembali, dia bahkan tidak menjawab telfon ataupaun menjawab chat dariku.
Sho menceritakan kejadian bagaimana amu yang menjadi korban pelecehan seksual padaku yang mengingatkan ku bagaimana rasanya menjadi korban sejak kecil hingga sekarang...
Semua orang panik bagaimana mungkin amu tiba-tiba menghilang terkecuali sho, toro dan (name). Bagaimana mereka yang terlihat tenang sedangkan (name) yang semakin diam dan terkadang lebih sensitif dari biasanya.
Belum sempat amu masuk sekolah, kini giliran (name) yang ikut menghilang dari pandangan semua orang. Tidak ada yang tau bahkan sho sekaligus, ataupun toro bahkan amu. Terakhir kali (name) menghubungi ketika sho berada di rumah amu pada hari minggu dan sedang menghibur amu. Namun sho tidak datang karena sibuk mengurus amu.
Upi yang sudah kehilangan amu kini kehilang (name) yang selalu membuatnya tersenyum ketika amu tidak ada. Semunya telah di rengut, entah apa yang terjadi pada (name) semua orang tidak akan pernah tau termasuk sho.
2 bulan berlalu, (name) kembali masuk ke sekolah dengan sangat menutup dirinya tidak ingin ada siapapun yang melihatnya, namun toro dan sho yang datang lebih awal melihat (name) yang beridir di depan gerbang sekolah.
"(Name)?" Toro memanggil (name) yang di panggil lun segera menoleh dengan terkejut, namun tetap menutup dirinya dari pandangan siapapun.
Sho tetap diam, matanya membelalak tak percaya apa yang terjadi pada (name).
"Kenapa? Kenapa ga kasi tau aku? Kemapa kamu cuma diem aja?" Berbagai pertanyaan keluar dari mulut sho dan berjalan ke arah (name) sambil memegang tangan (name) yang membuatnya semakin gemetaran.
"Tolong lepasin..." (Name) Berusaha melepaskan tangann6dari genggaman sho namun sho semakin erat menggenggam tangan (name) membuat Toro harus memisahkannya.
Setelah toro memisahkannya (name) segera berusaha menenangkan dirinya. Begitu (name) melihat kedatangan vanila, (name) langsung berlari dan memeluk vanila dengan sangat erat sembari menangis.
"Kenapa bukan aku? Kenapa?" Sho mengepalkan tangann6dengan erat setelah meluhat bagaimana (name) lebih memilih orang lain.
"Sho kamu sadar ga sih? Sifat (name) tuh sekarang kek amu, lebih sensitif dan takut sama cowo" toro mencoba menenangkan sho yang masih berusaha menahan amarahnya.
"Ga mungkin kan? Ga mungkin dia jadi korban mek amu kan?" Sho menunduk setelah mengetahui kejadian itu terulang kembali ke (name) dan akan menajdi lebih parah jika dibiarkan.
"Kemungkinan besar itu terjadi, jika tidak? Lalu apa penyebabnya?"-toro
Sesampainya di kelas (name) hanya diam di mejanya tanpa melihat ke arah lain amupun melihat ke arah sho. (Name) Masih tak berani menceritakan kejadian yang menimpanya kepada siapapun termasuk kepada upi maupun vanilla.
Upi yang akan memeluk (name) segera di cekik oleh sho yang masih marah. "Jangan coba-coba lo deketin dia!" Sho memperingati upi yang membuat upi semakin takut dan putus asa.
____________________________
786 kata.
Hampir selesai
14 November 2024
👈👆👉👇🖕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Masa Kecil
Cerita Pendek(shoxreader) sahabat sejak kecil hingga dewasa Semua karakter milik@wee!! Amoeba UwU ©Hak cipta dilindungi undang-undang