C37 : Usaha untuk Arum

454 48 19
                                    

Happy Reading 🌷

Pasca kelulusan satu bulan yang lalu, tidak lantas membuat hidup Rama berjalan santai dan normal seperti sedia kala. Dirinya terus difostir oleh ekspetasi Kakeknya yang tampak menaruh harapan besar pada Rama. Sejak satu tahun terakhir ini, Rama tidak pernah merasakan ada waktu baginya untuk benar-benar beristirahat. Mulai dari sibuknya perkuliahan dan magang yang ia ambil disaat bersamaan, menyelesaikan proyek akhirnya sambil belajar tentang pengelolaan perusahaan yang kini sudah diwariskan kepadanya. Semua itu sangat padat hingga membuat Rama vakum dari Angkara sejenak.

Tak ada waktu baginya untuk sekedar menaruh peduli pada dirinya sendiri.

Saat ini, di usianya yang sudah menginjak 22 tahun, Rama menaruh fokus penuh pada perusahaannya ini. Orang-orang mungkin iri pada Rama, sebab ia tidak memulai semuanya dari nol, bahkan bisa dikatakan karirnya di dunia bisnis dimulai dari angka 99. Tapi, semua waktu dan kewarasan yang sudah ia korbankan untuk sampai di titik ini bukanlah perkara sepele. Rama bahkan mengesampingkan perihal hatinya hanya agar bisa sampai di titik ini.

Benar, ia mengesampingkan rindu meluap di hatinya akan Arum.

Sejak beberapa bulan terakhir, Rama tak lagi menghubungi Arum, ia menolak dengan sadar memikirkan gadis yang sampai saat ini masih memiliki tahta tertinggi di hatinya. Alasannya hanya satu, Rama tidak ingin fokusnya buyar, sebab setiap kali ia memikirkan tentang betapa rindunya ia pada gadis mungil itu, Rama hanya akan berakhir pada kefrustasiannya yang tak kunjung hilang. Semua pekerjaan yang sedang ia lakukan akan tertunda, bahkan beberapa kali menjadi berantakan begitu saja.

Tujuan Rama saat ini adalah memenuhi ekspetasi Kakeknya untuk menjadi Pengusaha Muda Nomor 1 di Indonesia di tahun depan, gelar tersebut beberapa kali sukses diraih para saudaranya sejak lima tahun terakhir. Oleh karena itu, guna meraih hal tersebut, kini Rama tengah mempersiapkan diri untuk mendirikan perusahaan lain yang berfokus dibidang crypto. Rama cukup percaya diri dengan rencananya ini, sebab investasi merupakan salah satu hal yang sangat ia suka dan kuasai. Hanya saja, untuk beberapa bulan selanjutnya ia masih harus menaruh fokus pada perusahaan tambang yang telah resmi menjadi hak miliknya ini. Rama perlu meningkatkan pendapatan dan mengontrol beban, guna menghasilkan nilai profit yang memuaskan.

Dengan rencana dan harapannya ke depan, besar harapan Rama untuk bisa merobohkan dinding pemikiran konservatif milik Kakeknya. Ia berharap semua hal yang telah dan akan menguras kewarasannya ini membuahkan hasil positif bagi kisah percintaannya yang terasa di ujung tanduk ini, karena sedari awal, semuanya hal yang telah ia lalui merupakan salah satu bentuk usahanya memperjuangkan Arum.

Semua memang tidak hanya tentang dirinya, karena Rama turut melibatkan Arum dalam setiap langkahnya untuk memenuhi ekspetasi sang Kakek. Rama tidak tahu apa Arum juga berkenan atau tidak, tapi satu yang pemuda itu tahu, ia hanya butuh restu sang Kakek untuk membuat gadis mungil itu menjadi miliknya.

Pada dasarnya, semua yang telah ia lakukan, karena dan hanya untuk mendapatkan gadis itu.

***

".... Beliau menghubungi Papa, kata beliau, mereka akan berkunjung kemari dalam waktu dekat."

Samar-samar, seiring langkahnya menuruni setiap anak tangga, Arum mendengar perbincangan antara ayahnya, Mama Rina serta Amara yang entah tengah membicarakan siapa.

"Papa serius?"

Arum bisa mendengar suara penuh semangat milik Amara yang memenuhi suasana ruang makan.

"Kapan mereka akan berkunjung?" Arum rasa, dari nada suaranya, Mama Rina juga sama semangatnya dengan Amara.

Langkah Arum berjalan mendekati ruang makan ketika dirinya mendengar kekehan samar dari ayahnya. Arum bisa melihat sang ayah yang tampak mengelus pelan pucuk kepala kakak tirinya itu.

TANYA GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang