4 // Harry styles

22.4K 1.3K 10
                                    

     
    

Aku membuka kedua bola mataku dan merasakan deru nafas di leher belakangku, itu terasa sangat geli. Lantas aku berbalik dan mendapati Harry yg tidur bersamaku? Aku membulatkan kedua mataku, mengapa ia bisa tidur disini? Mengapa aku ada disini? Mengapa tangan miliknya ada di perutku? Mengapa-Oh aku lupa kami sudah menjadi suami istri sekarang.

 Tiba tiba pria yang ada didepanku ini membuka kedua matanya perlahan yg membuatku sedikit terkejut dan tak dapat bergerak, ini aneh sekali aku seakan akan tak dapat melepaskan pandanganku darinya, ada apa denganku?

   Sepertinya Harry juga merasa terkejut saat melihatku, namun sama halnya sepertiku ia malah memperhatikanku. Akupun sadar mengerjapkan mataku berkali kali dan langsung duduk diatas tempat tidur.

"Apakah Tidurmu nyenyak?"tanya nya yg sekarang sudah duduk disampingku.

Aku mengangguk pelan. Lalu ia ikut mengangguk juga dan beranjak dari kamar menuju keluar, entah ingin apa anak itu.

  Akupun menguncir rambutku ala messy bun dan ikut keluar kamar untuk membuat sarapan, omelette dipagi hari mungkin sangatlah lezat.

    Ketika aku kedapur, aku menemukan Harry yg sedang memakan semangkuk sereal dengan tenang. Akupun ikut bergabung denganya dan mengurungkan niatku untuk memasak omelette.

   Lalu ia menatapku dan memberhentikan acara sarapanya "kenapa berhenti?" Tanyaku. Jujur aku memang sedang menikmati wajahnya ketika sedang sarapan, terlihat seperti anak kecil yg menggemaskan.

"Kenapa kau selalu memperhatikanku? Bahkan sejak aku bangun tidur." pertanyaanya kini sukses membuatku bungkam 1000 bahasa dan tak dapat menjawab pertanyaanya. Apa yg akan ku katakan? Karna ya aku memang tak punya alasan untuk menatap wajahnya. Mungkin karna terpesona saja.

"Apa aku terlihat seperti memerhatikanmu?

"Ya, bahkan ketika aku membuka mataku tadi, kau sedang memerhatikanku."

"Aku tidak memerhatikanmu."

Ia menatapku datar,

"Kau-"

"Kubilang, aku tidak memerhatikanmu."

Ia menghela nafas panjang,

"Baiklah, aku akan pergi kekantor beberapa jam lagi, kau tak apa jika kutinggal sendirian?" Akupun terkekeh mendengar pertanyaanya. Ia fikir aku gadis berumur 3 tahun yg jika ditinggal akan memangis tak berhenti.

"Aku bukan bocah berumur 3 tahun Harry, aku bisa menjaga diriku sendiri."

"Baiklah jika begitu." Ia kembali memakan sereal.

****

Setelah menyiapkan pakaian kantor untuk Harry selagi ia mandi aku memutuskan untuk menonton televisi dan bersantai saja. Tak lama, Seseorang turun dari tangga sambil membenarkan dasi merahnya. Ia berdecak didepan cermin beberapa kali karna ia tak dapat memasang dasinya dengan baik.

Aku beranjak dari kursi dan mulai membantunya, nampaknya ia sedang kesulitan memakai dasinya sendiri sampai sampai ia harus mengulangnya beberapa kali. Apakah ini kali pertamanya ia memakai dasi? Lantas jika ia bekerja siapa yg memasang dasinya? Baiklah itu tidak penting.

  "Biar kubantu."ujarku sambil memasangkan dasi merah nya di lehernya.

"Memang sudah seharusnya, kau ini istriku." ujarnya, perkataanya membuatku tersenyum.

"Terimakasih." ujarnya setelah aku memasangkan dasinya. "Baiklah, aku berangkat dulu Daah."

"Da-" belum selesai aku mengucapkan kalimatku, ia mendaratkan bibirnya di pipiku...please jangan memerah! Oh shit! Aku tak bisa menahanya.

HARRY STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang