34// Harry styles

11.9K 657 48
                                    

Harry's pov

Usai dari pekerjaanku hari ini, aku berniat membelikan sekotak coklat untuk ketiga gadis yg ada dirumah nanti, itu pasti akan menjadi kejutan kecil mengingat mereka sangat suka sekali dengan yg namanya coklat.

Lagipula, siapa yang tidak menyukai coklat?

Dering ponselku menghentikan aktifitas menulisku dan segera melihat caller id yg tertera. Ternyata telfon tersebut dari gurunya Darcy dan Daisy. Ada apa tiba tiba ia menelfonku?

"Ya?"

"Dengan ayahnya Daisy?"

"Ya, saya sendiri."

"Begini pak, saya dari guru mengajar anak bapak Daisy dan Darcy, apakah ibunya sedang tidak ada dirumah? Karna ini sudah melewati jam pulang sekolah dan ibunya tidak kunjung datang." Mendengar ucapan tersebut aku kaget, pasalnya Kendall tidak pernah telat untuk menjemput mereka.

Apa Kendall ketiduran lagi?

"Begitu, um saya tidak tahu karna saya sendiri sedang berada dikantor. Mungkin ia ketiduran, baiklah. Saya akan kesana sebentar lagi." apa mungkin Kendall ketiduran dan ia lupa menjemput Mereka, aku juga tidak ingin mengganggu waktu istirahatnya.

"Baiklah jika begitu..." akupun segera menyudahi percakapanku ditelfon dan segera pergi untuk menjemput kedua putriku.












"Ayah!!" Teriak seseorang dari sebrang sana yg sedang menggendong tas sekolahnya.

"Hai!!" Mereka berlari menghampiriku dengan senyumnya yg merekah lebar dan langsung memeluku.

"Aku lelah..ibu tidak menjemputku..untung saja ayah kesini." ujar Daisy, akupun berfikir kembali. Kemana ia? Apakah Kendall selelap itu sehingga ia lupa akan jam menjemput Daisy dan Darcy, tapi itupun tak menjadi masalah karna itu seharusnya memang tugasku.

"Mungkin mommy lelah dan ia tertidur." ujarku.

"Baiklah, ayo kita pulang." Darcy menarik tanganku untuk segera pulang.

Didalam perjalanan tak henti hentinya mereka mengoceh cerita cerita yg tak kupahami maksudnya, karna mereka bercerita sambil tertawa dan bercerita sangat cepat. Namun aku berusaha mengerti akan cerita tersebut, mereka sangat senang dengan kehadiranku yg ingin menjemputnya, mengingat baru baru ini aku kembali menjemput mereka, akhir akhir ini aku memang sedang disibukan beberapa pekerjaan dikantor.

"Dan ayah tau tidak? Teman sekelasku mengompol Hahahahah." ujar Daisy dibarengi oleh tertawa yg sangat khas milik Darcy akupun ikut tertawa mendengar perkataan dari Daisy.

"Darcy, anak perempuan itu tidak boleh tertawa sekencang itu, itu tidak sopan kau mengerti?" Aku selalu menasehatinya dengan hal hal positif untuk menjaga tingkah laku mereka dan merekapun cepat memahaminya.

Sesampainya dirumah, kami langsung memasuki rumah dan beristirahat sejenak, tidak ada tanda tanda dari Kendall disini, kemana dia? Atau jangan jangan ia sedang pergi berbelanja?

"Ayah dimana mommy? Aku lapar.." ujar Darcy merengek padaku. Hftt padahal aku baru saja pulang dan beristirahat.

Baru saja aku ingin membuka mulut, suara teriakan yg berasal dari kamar Daisy membuatku kaget, akupun segera menghampirinya yg sedang berdiri diambang pintu dengan mulut tertutup dengan kedua tangan.

"Apa yang-" astaga! Kamar milik Daisy dan Darcy kacau balau, entah siapa pelakunya. Semuanya kacau terlebih jendela kamarnya pecah.

Kendall.

Dengan panik aku menelfon kendall melalui ponselnya, shit! Tidak diangkat! Dimana dia sekarang? Perasaan perasaan aneh pun mulai bermunculan dikepalaku mengingat Kendall yg berada sendiri dirumah.

HARRY STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang