26// Harry styles

12.7K 751 13
                                    


"Kurasa aku dan Kendall pulang dulu, karna sepertinya Kendall sudah sangat lelah untuk hari ini, bukankah begitu Kendall?" Harry sangatlah cerdik dalam membuat alasan.

Tentu saja aku sangat lelah karna perlakuanmu Harry.

"Y-ya." mengingat aku sudah basah sekarang dibuat Harry, maka kuputuskan menyetujuinya agar dapat mengganti celana dalam sialan ini.

"Baiklah jika begitu, sampai jumpa lagi Harry." Tak lupa Harry berpamitan pada teman temanya.

Ketika ingin keluar dari Hotel, tiba tiba Harry memberhentikan langkahnya-maksudku langkah kami. "Ada apa?" Merasa aneh aku bertanya pada Harry.

"Shit! Aku harus menemui temanku dulu di suatu tempat." ia menepuk jidatnya.

"Begitu, baiklah aku ikut." Jika Harry ingin menemui temanya lalu bagaimana aku pulang? Mengingat kami kesini dengan satu mobil, aku tentunya tidak dapat menaiki taxi semalam ini apalagi ini sudah pukul 11 malam.

"Tidak. Kau pulang dengan mobilku saja, biar aku pulang naik taxi aku tahu kau sudah lelah Kendall aku tak mau terjadi apa apa dengan kalian. Apa perlu kuantar terlebih dahulu?" Tawarnya.

"Tidak, tidak perlu. Aku takut kau merasa lelah juga Harry, aku bisa pulang sendiri." sebenarnya terkadang aku selalu merasa takut jika dirumah sendiri pada malam hari, tapi apa boleh buat? Harry ada pertemuan penting dengan temanya.

"Baiklah, aku tidak akan lama. Jangan terlalu cepat ketika mengeendarai mobil pastikan kecepatanmu normal, mengerti?" Oh-ia sudah seperti guru bagiku sekarang atau ibuku?

"Okay, sayang." akupun mengecup bibirnya singkat, Harry pun menyerahkan kunci mobilnya dan berlalu pergi.

Akupun segera menuju tempat dimana mobil Harry terpakir dan menaikinya karna aku tak ingin berlama lama disini, terlebih kakiku sudah merasa sakit mengenakan heals ini.

Jalanan dimalam hari memang sangat sepi, ini membuatku takut. bagaimana jika ada seorang jahat yg ingin membunuhku atau mengikutiku dibelakang, akupun melihat kearah kaca spion kanan dan kiri. Beruntung dibelakangku tidak ada siapa siapa.

Ponselku berbunyi. Akupun mencarinya dan ternyata ada di dashboard mobil. Kulihat Caller id nya. Luke, kenapa ia selalu menelfonku disetiap menitnya? Terkadang Itu membuatku terganggu dan terkadang itu juga membuatku senang dapat mendengar suaranya.

"Ya?" Ucapku setelah mengangkat telfon darinya.

"Kau dimana?"

Masih fokus dengan pandanganku kedepan, akupun menjawabnya "Sedang dalam perjalanan pulang."

"Memang kau habis dari mana?"

"Makan malam dengan Harry." Luke selalu merubah gaya bicaranya setiap aku menyebutkan nama Harry-mungkin ia cemburu(?) Entahlah.

"Bagaimana-" belum selesai ia mengucapkan kata katanya itu. Aku menginjak rem mendadak dan sontak ponselku terlempar kesembarang arah, karna ada seorang wanita tua sedang menyebrang. Dan yg benar saja ini di tengah jalan pas dengan belokan bagaimana jika ada mobil lewat? Itu dapat membahayakan nyawanya? Memang disini tidak ada zebracross alhasil orang orang sembarangan menyebrang yg mengganggu penngendara yg sedang menyetir contohnya seperti sekarang.

Setelah selesai wanita itu menyebrang akupun segera mencari ponselku yg terlempar kesembarang arah. Ternyata itu ada di bawah jok mobil.

"Halo? Luke?" Rupanya telfon masih tersambung.

"KENDALL? KAU TIDAK APA APA?" Kurasa ia cemas karna tiba tiba saja aku melempar ponselku dengan begitu saja.

Aku terkekeh "ya aku tak apa Luke." bisa kudengar hembusan nafas lega dari sana.

"Syukurlah, kukira kau-" belum selesai Luke mengucapkan kata katanya lagi, mobil dari arah sampingku menabraku dengan sangat keras yg membuatku tersungkur lemas,




Dan semua terlihat Gelap....




Harry's pov

Aku sudah sampai di rumah, namun dimana Kendall? Seharunya ia sudah sampai terlebih dahulu. Apa mungkin ia mampir ke sebuah toko? Mana mungkin ada toko yg masih buka semalam ini?

Merasa cemas akan keberadaanya, akupun memutuskan untuk menelfonya. Sialan! Telfonya tidak aktif yg membuatku semakin cemas.

Kucoba menelfon Kylie, siapa tahu ia ada disana. Sambungan telfon akhirnya tersambung "Halo, Kylie?"

"Ya? Ada apa Harry?"

"Apakah Kendall bersamamu?" Tanyaku dengan nada cemas. Mengingat, ia sedang mengandung sekarang, jika terjadi sesuatu pada Kendall itu juga berujung dengan kandunganya.

"Apa? Kendall? Tidak, ia tidak bersama denganku" Astaga dimana dia?

"Begitu.." ujarku berpura pura tenang, aku tak mau Kylie cemas akan keberadaan Kendall.

"Memangnya ada apa?"

"Tidak, tadi aku menyuruh Kendall untuk pulang terlebih dahulu karna aku masih ada urusan tadi. Namun sekarang ia tidak ada dirumah."

"Aku tidak tahu, aku tidak melihatnya seharian ini dan ia juga tak menghubungiku." sepertinya ia juga tak kalah cemas denganku sekarang.

"Baiklah, aku harus mencarinya sekarang. Sampai jumpa dan maaf sudah mengganggumu malam malam begini."

"Baiklah.." akupun mengakhiri sambungan telfon dan menaiki mobilku untuk mencari Kendall. Baru saja aku ingin masuk kedalam mobil. Sesorang menghubungiku, kulihat Caller id nya,

Kendall?


Tak mau berlama lama lagi akupun mengangkatnya "Kendall? Kau ada dimana sekarang? Kau tahu, aku sangat sangat cemas." aku menanyakanya bertubi tubi dengan segala pertanyaan.

Tidak ada sahutan dari arah sana,

"Kendall? Kau kenapa? Kau dimana sekarang biar kujemput kau sekarang." merasa aneh dengan sikapnya kali ini, kurasa ini bukanlah Kendall. Mengingat ia sangatlah bawel jika kuhubungi.

"Harry." tunggu, ini bukan suara Kendall. Ini suara seorang laki laki. Aku semakin cemas pada Kendall, atau jangan jangan ia diculik?

Oh tidak tidak.

"Dimana kendall? Dimana isrtriku?!"

"Tenang dulu, Kendall...Ke-Kendall" ucapnya terbata bata seperti tidak dapat melanjutkan kata katanya.

"JAWAB AKU SEKARANG! DIMANA KENDALL!" Emosiku akhirnya memuncak.

"Kendall kecelakaan..."




"Apa??!"





HARRY STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang