33// Harry styles

11.7K 663 15
                                    


Aku memungut dress ku yg ia lempar kesembarang arah dan segera memakainya. Harry menghembuskan nafas panjang, aku tahu pasti ia sangat kesal karna siapapun itu, ia telah mengacaukan aktifitas kami.

Aku mengikuti Harry sampai diambang pintu, Harry membukanya yg menampakan 2 wajah gadis kecil yg memerah.

"Hei, ada apa? Kenapa kalian tidak tidur?" Tanya Harry sambil berjongkok didepan mereka yg sedang memegang boneka tidurnya.

Walau bagaimanapun, Harry tidak bisa marah dengan 2 gadisnya itu "hiks..kami..hiks, kami takut dad." ujar Darcy yg sekarang menangis, melihat itupun aku langsung memeluknya.

"Ada apa? Takut kenapa?"

"Tadi ketika kami sedang tidur, jendela kamar nya terbuka sendiri dan aku melihat ada seseorang masuk melewati jendela." aku menatap Harry dengan tatapan panik. Harry pun dengan langkahnya yg cepat langsung pergi mengecek kekamar mereka diikuti kami bertiga.

Benar saja, jendela kamarnya terbuka dengan lebar, ini pasti ulah seseorang. Tak mungkin angin yg menyebabkan jendela terbuka, lagipula ketika aku menidurkan mereka aku memastikan semuanya aman, termasuk jendela itu.

Tapi anehnya, kami tidak menemukan seorangpun diruangan ini "aku sudah mengceknya, tidak ada siapapun disini." ujar Harry berbisik padaku.

"Lebih baik mereka tidur dikamar kita." jujur saja aku takut, aku taku apa apa terjadi pada Darcy dan Daisy, aku tidak biasa membiarkanya tetap tidur disini jika keadaanya masih seperti ini.

"Tapi-"

"Harry ayolah, hanya malam ini saja. Aku sangat takut, jika benar apa yg dikatakan Darcy seseorang telah masuk ke rumah kita, aku takut orang itu akan berbuat yg macam macam." terangku pada Harry sambil sesekali menatap Darcy dan Daisy.

"Baiklah..." Harry menatap kedua gadis itu yg sekarang sedang bercakap cakap dengan serius, entah apa yg ia bicarakan.

"Huft, padahal aku masih ingin melanjutkanya." ujar Harry dengan pelan namun aku masih dapat mendengarnya
Dan memahami ucapanya itu, namun aku diam saja.

Sesampainya dikamar kami, mereka langsung menaiki kasur dan menempati posisi mereka masing masing. "Ayah disini, dan momy disini." Ujar Daisy menyisakan tempat dikanan dan kiri untuku dan Harry.

Sudah lama kami tidak tidur seperti ini, jujur aku lebih nyaman tidur seperti ini bersama putriku ini terasa lebih nyaman dan hangat. Aku tidur memeluk Daisy disampingku sedangkan Harry yg memeluk Darcy disebelah sana.

"Kendall." tiba tiba suara Harry membuatku membuka mataku kembali,

"Hm?"

"Apa kau sudah tidur?" Bodoh, tentu saja.

"Tadinya, namun kau membangunkanku." ujarku dengan santai sambil menatap kelangit kamar, wtf? Sekarang aku tidak bisa tidur karna Harry, bagus.

"Benarkah? Maafkan aku. Aku hanya sedang tidak bisa tidur." ujarnya dari sebrang sana.

"Apakah karna mereka tidur disini? Maafkan aku, namun aku hanya benar benar khawatir." ucapku sambil menatap wajah Daisy yg kini sedang tidur nyenyak.

"Bukan, bukan karna mereka. Aku hanya sedang banyak fikiran." seketika suasana menjadi hening.

"Harry?" Tidak ada sahutan yg artinya ia pasti sudah terlelap, aku bangun dan melihatnya tertidur dengan posisi berhadapan dengan Darcy. aw! Mereka sangat manis dengan posisi seperti itu


**

"Darcy!! Ayo cepat pakai sepatumu!!" Ujarku sambil berteriak dari arah pintu bersama Daisy yg sudah rapih mengenakan seragam sekolahnya dan juga tas ranselnya yg ia bawa di punggungnya.

Setelah selesai menunggu Darcy, kami semua berangkat menuju sekolah. Seperti biasa aku yg mengantarkan mereka kesekolah karna Harry yg sibuk dan diharuskan datang lebih pagi-itu sebabnya ia tak dapat mengantar jemput kedua gadisnya itu. Dan sebagai gantinya aku yg mengantar jemput mereka.

"Sampai.." ujarku membuyarkan lamunan mereka yg sedari tadi mereka hanya melamun menatap jalan raya.

Tak lupa aku menciumnya dan menasehati nya agar menjadi anak baik ketika sekolah. Hari ini mungkin aku akan diam saja dirumah dan mengurus keperluan rumah.

**

Sesampainya dirumah, aku beristirahat sejenak sambil menonton televisi dengan acara yg kusukai. Mataku terasa sangat mengantuk padahal ini masih jam 9 pagi. Ah-aku ingat semalam aku tidak tidur dikarnakan masih resah akan orang yg masuk melalui jendela kamar Darcy dan Daisy, hal itu membuatku susah tidur.

Setelah difikir fikir lebih baik aku tidur sebentar, nanti aku akan bangun dan segera menjemput Darcy dan Daisy lalu menyiapkan makan malam..

PRANG!!!

suara seperti bingkai foto terjatuh yg membuatku terbangun dari tidur nyenyaku, akupun terbangun dan duduk sambil mengucek ucek mataku yg masih mengantuk. Ah! Selalu saja mengganggu tidurku!

Aku segera bangun dan mencari asal suara tersebut, ternyata asal suara itu berasal dari samping kamar Darcy. Itu adalah bingkai fotoku bersama Harry yg sedang memancing.

Bagaimana ini bisa terjatuh? Ini aneh, tidak mungkin angin yg menjatuhkanya.

aku berjalan mengecek kamar Darcy, kulihat Jendela kamar Darcy sudah terbuka lebar, kali ini kepanikanku muncul. pasalnya aku sendiri dirumah dan tidak ada Harry, aku takut itu adalah orang yg semalam yg masuk kedalam kamar Darcy. Aku takut orang tersebut mempunyai niat jahat!

Aku segera menutup jendelanya dan menguncinya rapat rapat. perasaanku mulai lega mengingat jendela yg sudah tertutup rapat, tapi tiba tiba seseorang yg dari arah belakangku membisikanku sesuatu..

"Hi kendall, do you miss me?...."




Spoiler aja si, itu yang dateng malaikat pencabut nyawa.

HARRY STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang