"Kendal...kecelakaan"
Aku masih tidak mengerti dan tidak percaya dengan ini semua, siapa orang ini? Bagaimana ia bisa berbicara asal seperti itu? Dan ia juga sedang memakai ponsel milik Kendall sekarang,
"JAGA MULUTMU ITU!! SEKARANG KATAKAN DIMANA KENDALL DAN APA MAUMU!" aku sudah frustasi sekarang. Entah karna menghilangnya Kendall atau orang yg sedang menelfonku ini, kehilanan Kendall memang membuatku sangat gila.
"Oke, oke. Aku Luke, temanya Kendall. Tadi ketika dijalan aku sedang bertelfonan denganya namun sambungan dari telfon tiba tiba terputus, merasa tidak beres akupun mencarinya dan menemukanya...." ia tidak melanjutkan kata katanya.
"Sekarang dimana ia berada?" Aku menenangkan diriku agar tak lepas kendali.
"Di rumah sakit health care." akupun mematikan sambungan dari telfon dan bergegas menuju rumah sakit untuk menemui Kendall. Ini semua salahku! Salahku! Kenapa aku membiarkanya pulang sendiri malam malam begini? Terlebih ia sedang mengandung! Kau bodoh Harry! Kau bodoh! Kau tidak dapat mengurus Kendall dengan baik! Aaargh!
Aku memegang stir mobil dengan kencang menahan semua emosiku yg kupendam. Maafkan aku Kendall. Maafkan aku.
Sesampainya dirumah sakit akupun segera menuju resepsionis untuk menanyakan dimana Kendall berada.
"Excuse me, saya ingin menjenguk seseorang atas nama Kendall Jenner."
"Sebentar ya sir." Ia pun mengecek daftar nama pasien pasien yg ada didalam buku besarnya
"Kendall jenner, ruang lavender no 113." ujar suster tersebut, tak lupa aku mengucapkan terimakasih dan pergi.
113. Ini dia, akupun mengetuk pintu, Keluarlah seorang pria berambut pirang dengan piercing di bagian bawah bibirnya dan ia juga terlihat sangat berantakan-tunggu, apa ia menangis?
Cih, Cengeng sekali dia.
Kurasa ia adalah teman nya Kendall yg tadi menelfonku "Kau?" tanya nya, tanpa basa basi lagi akupun masuk untuk melihat Kendall. Astaga-ia terlihat buruk. Banyak luka luka disekujur tubuhnya, dan perban juga membalut bagian kepalanya-kuharap ia tak apa apa dan hanya mengalami luka ringan.
"Dia terbentur sangat keras...hingga menyebabkan luka dimana mana." terang Luke, seharusnya aku berterimakasih padanya. Jika tidak ada dia, mungkin Kendall sudah takan tertolong lagi-tapi masa bodoh lah.
"Lalu, apa yg dikatakan dokter?" Tanyaku tanpa melihatnya dan pandanganku masih terfokus kewajah Kendall.
"Dokter belum bilang apa apa soal kondisinya."
Baru saja kami membicarakan kondisinya, seseorang mengetuk pintu. Ternyata itu adalah seorang Dokter.
"Mr.Luke? Aku ingin berbicara tentang kondisinya." ujar dokter itu, ketika Luke ingin bangkit dari duduknya, aku terlebih dulu menghampiri Dokter tersebut, karna aku adalah suaminya bukan?
"Mari kita bicarakan diruangan saya." akupun mengikuti dokter itu sampai keruanganya.
"So, mengenai kondisinya. Ada suatu masalah besar." nafasku seakan akan tercekat mendengar pernyataan dari dokter, aku tak mau terjadi apa apa pada kendall dan anakku.
"Apa itu dok?"
"Saya tahu ia sedang mengandung, untungnya janin yg ia kandung tidak bermasalah sama sekali." Aku bernafas lega karna akhirnya doaku terkabul. "Namun, ia terbentur sangat keras yg menyebabkanya mengalami Amnesia ringan." ini benar benar membuatku terkejut, Kendall. Amnesia? Bagaimana bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY STYLES
FanfictionTerjadinya Cinta yg rumit didalam suatu kehidupan, Masa lalu yg datang secara tiba tiba. akankah mereka dapat menyelesaikan masalah demi masalah yg mereka hadapi?