Maapin loh jarang update, tugas numpuk udah kaya cucian kotor.Beberapa Tahun kemudian....
"Mom! Daisy mencuri sepatu yg ayah berikan semalam!! Dia mencurinya." suara khas milik Darcy menggema kesegala penjuru ruangan dan mengagetkanku yg sedang mencuci piring, lantas akupun segera menyudahi aktifitasku dan menghampiri mereka.
"Daisy!! Ayo kembalikan barang milik kakakmu, itu tidak sopan sayang" aku menasehati nya dengan lembut, Aku memang tidak pernah memarahinya jika bersalah karna jika aku memarahinya itu akan membuatnya tertekan, lebih baik menasehatinya dengan baik baik dan tegas daripada Harus menguras emosi.
"Tapi bu, aku juga menginginkanya..." ternyata ia iri kepada Darcy dengan sepatu yg Harry belikan pada Darcy semalam.
"Kau kan sudah mempunyai sepatu banyak sayang..."
"Tapi aku mau yg ini."
Melihat itu Darcy langsung merebut sepatu dari genggaman Daisy dengan kasar yg membuat Daisy memasang wajah bersedihnya, lalu ia langsung memasuki kamarnya dengan membanting pintunya. Aku yg melihat 2 kelakuan gadis berumur 5 tahun itu hanya dapat menggelengkan kepala.
Hal seperti ini sudah biasa terjadi dirumah ini.setiap hari, rumah ini selalu dipenuhi suara suara yg gaduh entah itu mereka bertengkar ataupun bercanda, namun aku sangat nyaman dengan keberadaan mereka rumah ini ramai oleh mereka.
Melihat Daisy yg hampir ingin menangis akupun berusaha manghiburnya dengan memasak bersamanya, Daisy lebih suka memasak ketimbang Darcy yg sangat menyukai fashion Seperti Harry. Anak itu kelakuanya lebih mengarah kepada Harry, namun dibalik keangkuhan dan sikapnya yg dingin ia mempunyai sifat penyayang yg sangat tulus.
"Kita akan memasak apa hari ini bu?" Tanya Daisy sesampainya didapur.
"Itu terserah padamu, chef Daisy." jawabku sambil membelai lembut rambut Brunette nya, iapun tertawa begitu mendengar aku menyebutnya sebagai cheff.
"Bagaimana jika pie apple untuk ayah!!" Ia sangat manis ingin membuatkan Harry pie apple setelah Harry pulang dari kerja.
Akupun menyiapkan bahan bahanya dan mulai memasak. Ketika sedang asyik asyiknya memasak dengan tawa riang dengan Daisy. Darcy datang secara tiba tiba sambil mengintip ngintip dibalik tembok, sepertinya ia sedang mengamati kami. Melihat itupun aku segera menghampirinya.
"Ada apa sayang? Apa kau terbangun dari tidurmu?" Aku sangat Hafal, jam jam seperti ini biasanya adalah waktu tidur siangnya.
"Ti-tidak, aku-aku ingin ikut memasak dengan ibu." oh, anak ini membuatku gemas. Darcy mempunyai rambut lurus sama denganku dengan warnanya yg hitam pekat, sedangkan Daisy mempunyai rambut yg bergelombang seperti Harry dengan warna Brunette yg menyala.
"Baiklah ayo!"
Aku menuntunya kedapur bersama dengan Daisy yg sedang berdiri didepan oven melihat pie yg sedang dipanggang.
Ia berbalik secara tiba tiba "Darcy?" ia nampak bingung, pasalnya Darcy sangat jarang berada didapur bahkan ia sangat benci dengan memasak.
"Apa yg sedang kau lakukan Diez?" Itulah nama panggilan yg Darcy buat sendiri untuk memanggil Daisy.
"Membuat pie untuk ayah, apa kau mau ikut membuatnya? Ini sangat menyenangkan!" Ujar Daisy dengan nada monoton, mendengar penjelasan riang dari adiknya mata Darcy jadi berbinar binar.
"Baiklah! Aku ingin ikut memasak." mereka segera membuat pie yg lain dengan rasa lain. Aneh, baru saja mereka bertengkar tadi, dan lihat? Sekarang mereka akrab sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY STYLES
FanfictionTerjadinya Cinta yg rumit didalam suatu kehidupan, Masa lalu yg datang secara tiba tiba. akankah mereka dapat menyelesaikan masalah demi masalah yg mereka hadapi?