"Hei, bangunlah. Ini sudah siang!" Suara seseorang mengusik tidur nyenyak ku kali ini-oh tunggu, lebih tepatnya tidur terburukku. Bagaimana tidak? Aku menangis semalaman sampai tidak tertidur, terlebih kasur ini sangatlah tidak nyaman. Tentu saja.
Aku mengusap usap mataku, oh-gosh. Pukul berapa sekarang? Dan astaga, kepalaku terasa sangat pusing, kurasa aku baru tertidur selama 30 menit.
Aku melihat Shawn yg menaruh nampan berisi makanan diatas meja dengan sikap dinginya. "Shawn?" Ujarku dengan suara seraku.
" ini sarapanmu. Makanlah, aku tahu semalam kau belum makan" apa? Kenapa ia menjadi baik dan perduli seperti ini? Tidak, maksudku bukanya aku tidak suka ia bersikap baik padaku namun aneh saja, semalam ia sangat kasar kepadaku sampai sampai ia membuatku terluka dan sekarang?
Baiklah Kendall, jangan percaya dulu dengan sikap manisnya ini. Ingat, ia itu komplotanya Brianna.
"Kenapa malah melamun?" Ujarnya yg mengagetkanku, Lantas aku segera mengedarkan tatapanku kesegala arah.
Shawn mendekatiku sambil melihat wajahku, ia melihatku dengan alisnya yg bertautan "wajahmu..kenapa? Apa kau-"
"Uh, oh. Tidak, uhm. Baiklah aku ingin mencuci mukaku terlebih dahulu." aku tersenyum simpul dan bergegas menuju kamar mandi. Didalam kamar mandi aku melihat pantulan diriku dicermin, oh-wajahku sangat kacau! Kantung mataku membesar akibat semalam aku menangis tak berhenti, dan aku terlihat sangat kacau, pantas saja Shawn memandangku aneh.
Aku membasuh wajahku dengan air dingin. sampai suara milik Shawn terdengar "Kendall! Jika kau ingin mandi, aku sudah menyiapkan baju untukmu." ujarnya dari luar kamar mandi.
Baju? Baju milik siapa? Apa ia membelinya untuku? Oh Kendall, kau terlalu pede untuk hal seperti itu mana mungkin Shawn membelikanku baju. "Ba-baiklah!!" Ujarku dengan sedikit berteriak agar ia dapat mendengarnya.
Kurasa mandi lebih baik dari memikirkan bagaimana cara Shawn mendapatkan sebuah baju, mengingat aku sudah berminggu minggu tidak mandi dan kau tahu? Aku sangatlah bau.
***
Cklek.
Pintu kamarku terbuka yg menampakan Shawn masuk dengan senyumnya-tunggu, ia tersenyum? Ok, lebih tepatnya senyum mengejek. Maybe.
Aku masih tidak ingin menatapnya dengan mengalihkan pandanganku keluar jendela itu lebih baik ketimbang melihat wajahnya yg membuatku takut akan sikapnya yg secara tiba tiba dapat berubah rubah.
"Mengapa makananya tidak dimakan?" Tanyanya memecah keheningan dan ia ternayata sudah duduk didepanku.
"Aku-aku tidak lapar."
Mengapa sifat baiknya baru muncul ketika ia berhasil membawaku pada Brianna? Kenapa?
"Apa kau merasa takut padaku?" Aku melihatnya secara terkejut. Mengapa ia masih menanyakan hal itu?
tentu saja aku takut padamu
Aku mengangguk kecil "ya, sifatmu terkadang berubah ubah." kami hening sesaat setelah aku mengucapkan kata itu.
"A-aku minta Maaf." Aku memastikan jika ucapan itu benar benar keluar dari mulut Shawn, maka dariitu aku memastikan ruangan sekitar tidak ada orang selain kami berdua "ada apa?" Tanya Shawn kebingungan atas sikapku barusan.
"Tidak, apakah kau mengucapkan kata maaf untuku?" Ujarku memastikan.
"Ya."
"Kenapa?"
"Aku minta maaf. Karna, aku sudah bersikap tidak baik padamu, sebenarnya pertama kali Brianna menawarkan bekerjasama denganya aku mau karna aku ingin membalas dendamku padamu karna kau dulu sudah banyak mempermalukanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY STYLES
FanfictionTerjadinya Cinta yg rumit didalam suatu kehidupan, Masa lalu yg datang secara tiba tiba. akankah mereka dapat menyelesaikan masalah demi masalah yg mereka hadapi?