13 // Harry styles

17.5K 967 30
                                    


So this the next chapt. Hope you like it.

Sampai dirumah aku segera masuk kamar dan menguncinya, dengan posisi tengkurap dan bantal yg menutup kepalaku, aku menangis sejadi jadinya. Kau jahat Harry! Kau jahat! Apakah kau tidak memikirkan perasaan ku selama ini? Persetan dengan perjodohan ini! Aku benci! Aku benci semuanyaa!

Sudah berjam jam aku menangis didalam kamar ini, dan Harry juga belum pulang, oh aku lupa-ia kan sedang bersama 'perempuanya' itu dan lebih mementingkanya daripadaku. Kasihan sekali diriku ini.

Tissue berada dimana mana, jika sedang menangis aku selalu menghabiskan banyak tissue, kamar juga sangat berantakan, masa bodoh aku tidak perduli lagi.

Akhirnya kuputuskan kekamar mandi untuk membersihkan diriku terlebih dulu.
Aku terkejut ketika melihat kearah cermin, apakah itu aku? Oh-aku sangat berantakan! Lihat? Make up ku luntur karna menangis, rambutku kusut, mataku sembap. Gosh!

Tak mau berlama lama memandang diriku yg kacau dicermin, akupun lantas menyalakan air di bathub untuk mandi.

****

Setelah selesai mandi, aku mengganti baju dengan piyama ku berwarna abu abu dan terduduk di kasur sambil menonton tv. Biarkan saja kamar ini berantakan, aku tidak perduli. Lagipula Harry tidak akan tidur disini bersamaku dan aku tidak akan mau tidur denganya malam ini.

Sebesit fikiranku mengingat Cara, aku selalu bercerita padanya jika ada masalah, siapa tahu Cara bisa membantuku dengan semua masalah ini. Lantas akupun menyalakan laptopku dan menyalakan skype ku. Tak lupa sebelum itu aku memberi pesan untuknya agar menjawab panggilan video call dariku.

Iapun mengangkatnya, oh-apakah ia habis bangun tidur? Ia terlihat mengantuk dan lelah.

"Cara? Is that you?" Tanyaku sambil memajukan wajahku melihatnya apakah itu benar benar Cara.

"Yeah...its me, why?"

"No, but-you just, look different. Kau sangat lelah sepertinya." Komentarku.

"Yeah, aku baru saja bangun setelah melihat pesan darimu. So ada apa kau menelfonku? Oh ya, apakah acaramu tadi dengan suamimu menyenangkan?"

Aku menghela nafas panjang dan menundukan kepala, aku tak mau cara melihatku menangis, bisa bisa ia kerumahku untuk menenangkanku dan aku tak mau merepotkanya. Oh itu sungguh berlebihan. Tapi ia memang seperti itu jika aku sedang sedih.

"Kendall? Are you ok?"

Aku tersenyum melihatnya "yeah? Yeah. Im fine. Im good." aku memasang senyumku dengan terpaksa.

"Dont lie to me Kendall, i know you lie. Just tell me, what's goin' on?" apakah aku harus memberitahunya? Yah lagipula niatku menghubunginya untuk bercerita denganya?

"Harry...ia-" aku tak bisa menahan air mataku. Setiap kali aku mengingatnya, aku tak dapat menahan air mataku. Itu terlalu sakit untuk diingat.

Bagaimana cara wanita itu memeluk dan mencium Harry...

"Kendall....oh, andai aku ada disana bersmamu, aku akan memelukmu sekarang." terdengar suaranya yg serak. Apakah ia menangis juga?

"Terimakasih Cara...ok, aku akan menceritakanya-" ucapanku terputus karna suara lantang yg berteriak menyebut namaku.

"KENDALL? DIMANA KAU?" tak salah lagi, itu pasti suara Harry.

"Kendall, suara siapa itu?" Tanya cara.

"Umm, nanti kita lanjut lagi ok? Byee"

"Tap-" akupun segera mematikan laptopku dan menuju pintu untuk mendengar lebih jelas suara itu.

HARRY STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang