"Kendall, Harry. Apa yg kalian lakukan?"
Dengan panik kami melepaskan ciuman kami dan melihat kesumber suara. Itu Niall.
Dengan gugup kami membenarkan posisi duduk kami dengan Niall yg datang dengan ekspresi bingungnya. Untungnya ketiga temanya tidak melihat, hanya si polos ini yg melihat. Kalau mereka melihat bisa malu aku.
"Apa yg kalian lakukan? Dan Harry!" Sepertinya Niall marah dengan Harry, tapi kenapa?
"Apa?" Tanya Harry denga satu alis terangkat.
"Berani beraninya kau ingin memakan Kendall" ucapan itu sukses membuatku sangat sangat ingin tertawa, namun kuurungkan niatku karna jika Niall melihatnya ia akan tambah bertanya tanya tentang kejadian ini dan aku takan mempunyai ide lagi untuk menjawabnya.
"Bu--bukan, bukan begitu. Aku sedang menggelitiki Kendall tadi." ujar Harry.
"Benarkah itu Kendall?" Tanya Niall yg sekarang mengarahkan tatapan tajamnya padaku.
"Ya--itu benar, lagipula jika Harry memakanku, memangnya kau melihat ada darah dari wajahku?" Tuturku.
"Hmm kau benar juga." akhirnya ia percaya, Aku tak habis fikir denganya, masalah ciuman saja ia tidak tahu. Kurasa aku akan menyuruh Louis mengajarkan sedikit tentang hal hal seperti ini agar ia tak lagi salah paham dengan berkata hal hal aneh lainya.
Lantas ia pun pergi ke dapur untuk mengambil beberapa camilan, entah dari mana ia datang sehingga membuatku terkejut.
"Lain kali jika kau ingin melakukanya pastikan suasana sedang aman." protesku dengab berbisik.
"Iya, maafkan aku. Aku tidak berhati hati...tapiiii" ia menggantungkan kalimatnya sambil memutar bola matanya kesegala arah yg membuatku bingung.
"Bisakah kita melanjutkanya lagi? Kali ini dikamar"
"HARRYYYY!"
***** (TOMORROW)
Sudah 1 jam lebih aku menunggu Cara ditempat biasa-lebih tepatnya taman didekat rumahku. Kemana dia? Atau jangan jangan ia lupa akan janji kami? Apa kutelfon saja ya sebaiknya? Ah! Kendall kenapa itu tidak terfikirkan dari tadi?
Akupun mencoba menghubungi Cara, ketika aku ingin menempelkan telfonku pada telingaku seseorang menepuk bahuku yg membuatku menengok kebelakang.
"Hai" gosh, itu Cara.
"Oh, Cara kau mengagetkanku. Dan dari mana saja kau? Perjanjianya kan jam 7, lihat? Sekarang sudah jam 8." protesku sambil memarahinya. Aku tidak suka dengan orang yg tidak menepati janji. Yah sebenarnya ini bukan kali pertama Cara tidak menepati janjinya denganku.
"Whoooa, calm down babe. Aku hanya telat bangun." dan seperti biasa dia dengan seenaknya berkata seperti itu, memangnya ia tak merasakan bagaimana perasaanku yg menunggunya selama berjam jam? Tapi yasudahlah, ia memang seperti itu dan aku selalu memakluminya, itulan sifatnya.
"Baiklah, jangan buang buang waktu. Ayo kita memulainya." cara pun memulai langkahnya terlebih dahulu yg disusul olehku, kami mengitari pekarangan rumahku untuk olah raga kali ini. Tak lupa kami melakukan yoga juga dan bersepeda.
"Aku lelah Kendall, dan puas untuk hari ini. Aku merasa tubuhku agak mengecil." ujarnya setelah berjam jam kami melakukan olah raga. Kami beristirahat di bawah pohon yg rindang.
Aku tertawa kecil atas perkataan cara barusan "Kau ini, tubuhmu itu memang kecil." ujarku, Lantas ia melihat setiap dari lekuk tubuhku.
"Permisi nona, bukankah badanmu yg lebih kecil? Lihat tanganmu sudah seperti tengkorak. Tidak ada daging sama sekali dan lihat kakimu-" ia melihat lukaku yg kemarin terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY STYLES
FanfictionTerjadinya Cinta yg rumit didalam suatu kehidupan, Masa lalu yg datang secara tiba tiba. akankah mereka dapat menyelesaikan masalah demi masalah yg mereka hadapi?