"Kendall, bangun." suara itu lantas membangunkanku dari tidur nyenyak ku. Ugh siapa yg membangunkanku pagi pagi begini?
Ketika aku berhasil membuka mataku dan fokus kepada orang yg telah membangunkanku. Harry? Sontak, akupun terkejut atas kehadiranya yang tiba tiba.
"Harry?" Ujarku. Jika kalian bertanya apa aku masih marah denganya? YA. namun aku juga belum dapat memastikan orang yg semalam itu adalah Harry atau bukan.
"Bangunlah, ini sudah siang." bagus. Ia membangunkanku hanya karna ini? Bagus, bagus sekali. Apakah ia tahu bagaimana perjuanganku semalam untuk mencarinya? Sangat melelahkan meskipun aku sudah makan banyak.
"Dari mana saja kau semalam?" Tanyaku dengan dingin.
"Kau bangun? Aku sedang ada urusan dengan temanku setelah mengunjungi pub. Tapi tenang saja, aku tidak minum minum disana." Aku sangatlah tidak menyukai pria yg suka meminum bir atau alkohol dan semacamnya. Maka dariitu Harry menjauhi minuman tersebut karna kemauanku, sebenarnya dulu ia sangat sering mengunjungi pub.
"Aku tidak perduli." akupun lantas menarik selimut kembali untuk kembali tidur, namun Harry berkata lagi.
"Kendall. Apa kau marah? Ayolah aku hanya pergi sebentar." Apa? Sebentar? Malam malam dengan perempuan lain dan sekarang dengan mudahnya menjawab ada urusan dengan teman?
Aku tertawa sarkastik dengan kecil sambil mlihatnya "kau fikir aku tidak tahu apa yg semalam kau lakukan eh? Kau fikir aku akan diam saja disini sementara kau diluar sana sedang berduaan dengan perempuan lain eh?" Ia bungkam setelah mendengar ucapan dariku. Sudah kuduga ia akan kehabisan kata kata.
Brarti lelaki yang kulihat bersama Cara semalam, benar dia.
"Kendall, dengarkan aku dulu. Temanku itu memang perempuan." jelasnya, benarkah hanya sekedar teman perempuan? Lantas kenapa sampai mengunjungi apartemen dan pergi bersma keluar?
"Aku tidak bodoh Harry! Aku tidak bodoh." aku menatapnya tajam sekakan akan memendam amarah.
"Dengar, aku berani sumpah padamu. Aku semalam hanya bertemu temanku, tidaka ada apa apa lagi setelah itu aku kembali pulang dan tidur disampingmu. Dan tunggu, apa kau mencariku semalam."
Aku diam sejenak dan mengalihkan padanganku dari wajahnya "jika iya, kenapa?" Tuturku.
"Apa? Oh Kendall. Kau tidak perlu seperti itu, kau kan sedang hamil. Sebaiknya kau perbanyak istirahat."
"Ya. Aku memang tidak seharusnya pergi mencarimu semalam, karna itu semua hanya sia sia." aku terkekeh setelahnya "dan jangan menasihatiku lagi, aku tidak membutuhkan saran darimu. Lebih baik kau urusi saja perempuanmu itu." dengan marah akupun bangkit dari tempat tidurku menuju kamar mandi, namun tiba tiba aku merasakan perutku mulai mual dan ingin muntah.
Akupun berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan semua yg ada didalam perutku. "Kendall? Astaga kendall." Harry membantuku dengan memijat belakang leherku dan mengelus pundaku.
Setelah selesai memuntahkan semuanya, aku mem flush toiletnya dan terduduk lemah "kau baik saja?" Tanya nya.
Aku hanya mengangguk lemah "baiklah, kau harus kembali istirahat, ayo biar kubantu." Ketika ia ingin menggengku, aku terlebih dulu menepis tanganya.
"Aku bisa sendiri, aku tidak perlu bantuan darimu." aku berusaha berjalan walau kepalaku yg sangat pusing. Berkali kali Harry membantuku namun kutolak.
"Baiklah, kau istirahat. Biar ku buatkan sarapan." ia pun keluar kamar menuju dalur untuk membuatkan sarapan pagi untuku.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY STYLES
FanfictionTerjadinya Cinta yg rumit didalam suatu kehidupan, Masa lalu yg datang secara tiba tiba. akankah mereka dapat menyelesaikan masalah demi masalah yg mereka hadapi?