"Kendall?"
Akupun terkejut saat ia memanggil namaku, pasalnya aku memang tak mengenali pria ini namun sepertinya aku pernah bertemu denganya hanya saja aku lupa kapan dan dimana.
"Excuse me?" Ujarku membuyarkan lamunanya karna sedari tadi ia melamun mangamati wajahku
"Oh-im sorry. Are you Kendall? Kendall jenner?" Tanya nya kembali.
"Yes i am."
"Permisi, jika kalian ingin berbicara tolong jangan di antrian." orang belakangku menegurku. Ia pun menarik tanganku untuk menjauhi antrian.
"Hei, aku kenal denganmu. Dan kau.....masih sama cantiknya dari pertama kali aku melihatmu Kendall. Astaga aku tak percaya kita bisa bertemu kembali." aku menaikan satu alisku. Yg ada dipikiranku saat ini adalah 'apakah pria ini gila?' Tapi bagaiamana orang gila bisa mengetahui nama lengkapku?
"Mungkin kau salah orang."
"Tidak, tidak. Aku yakin kau adalah orang yg selama ini kucari-maksudku, kau adalah Kendall. Oh ya kau belum mengenalku bukan? Aku Shawn, Shawn mendes. Remember?" Ia menatapku seolah olah membantuku mengingat siapa dia sebenarnya.
Aku ingat dia, dia adalah temanku semasa kuliah dulu. Ya Shawn, ia pernah menyukaiku dulu ketika aku berkuliah dan satu jurusan denganya, berkali kali ia menyatakan rasa cintanya padaku namun aku menolaknya karna aku masih berstatus berpacaran dengan Luke waktu itu. ia juga pernah mabuk di sebuah pesta yg disitu ada aku, ia menciumku paksa. Beruntung ada Andrew temanku ia menolongku waktu itu. Dan semenjak itu aku tak pernah melihatnya lagi.
"Kau ingat?"
"Tentu saja, aku mengingatmu." ia tersenyum padaku, ia berbeda. Berbeda dari yg dulu, ia tak seberengsek dulu. Ia sangat tampan dengan T-shirt biru lautnya wajahnya juga berbeda. Ah-kenapa aku malah memujinya sekarang?
"Ada apa kau melihatku seperti itu?" Tanya nya. Akupun menggelengkan kepala gugup.
"Ternyata kau disini Kendall." suara Luke lantas membuatku menoleh dibarengi oleh Shawn. Luke yg melihat aku dan Shawn langsung memasang tatapan 'siapa-dia-?' Baru saja aku ingin memperkenalkanya pada Luke, Shawn berucap terlebih dahulu.
"Baiklah, Kendall. Aku masih ada urusan, hmm kapan kapan kita bertemu lagi ya. Bye." ia pun keluar dari cafe tersebut.
"Orang aneh, apa kau mengenalnya?" Tanya Luke masih menatap Shawn dari kejauhan
"Ya, ia temanku sewaktu kuliah dulu." aku tidak ingin memberitahu Luke bagaimana sifat Shawn kepadaku sewaktu dulu. Apalagi tentang ciuman itu-egh! Bisa bisa Luke akan marah padaku walau sekarang kami sudah tak lagi berhubungan lagi.
"Aku tidak menyukainya, sebaiknya kay jangan berurusan lagi denganya."
Well, aku pun tak menyukainya sama sekali.
****
"Bagaimana perpisahanya?" Suara Harry mengagetkanku ditempat ketika aku hendak ingin kekamar untuk istirahat. Aku melihatnya yang kini sedang menatapku serius. Jangan jangan ia melihatku berdua dengan Luke tadi di cafe. Jangan bilang Harry tadi ada dibandara.
"Hmm, ia sudah pulang sekarang." aku menghampirinya dan duduk disebelahnya.
"Kenapa kau tidak langsung pulang? Dan dimana belanjaanmu?" Bagaimana ia bisa tahu?
"Aku tadi menelfonmu, namun tak kau balas. Jadi aku mencoba menelfon Kylie. Ia bilang bahwa kau sedang belanja." ponselku memang sengaja dimatikan tadi ketika bertemu dengan Luke, ia tidak suka ketika dalam pertemuan tiba tiba notif masuk, ia bilang itu mengganggu suasana.

KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY STYLES
FanfictionTerjadinya Cinta yg rumit didalam suatu kehidupan, Masa lalu yg datang secara tiba tiba. akankah mereka dapat menyelesaikan masalah demi masalah yg mereka hadapi?