31// Harry styles

14.1K 755 19
                                    


Tugas aing banyak bgt gaiz jadi maafkan untuk slow updatenya.

Hujan malam ini membuatku malas untuk melakukan apa apa selain bermanja manja dengan Harry, ditemani segelas coklat panas buatan Harry.

Aku dan Harry baru saja membicarakan soal liburan yg akan kami lakukan setelah aku melahirkan nanti.

Aku-maksudku kami, sudah memutuskan untuk berlibur di Amsterdam nanti. Kebetulan disana ada kakak sepupuku jadi kami dapat tinggal disana untuk sementara waktu.

"Kau sudah yakin ingin berlibur disana? Apakah kau tidak ingin pergi ketempat lain, misalkan ke Las vegas mungkin?" Tanya Harry sambil memainkan rambutku kesana kemari. Amsterdam menurutku cukup baik-sudah lama aku tidak mengunjungi Amsterdam. Yg lebih tepatnya tempat tinggal Ayahku sewaktu masih kecil dan disana pula makam ayahku berada, ibuku tidak ingin mengunjungi makam ayahku-bukan, bukan karna ia tak perduli lagi. Namun jika ia melihat makam ayah, ia sama saja kembali mengingat masa lalunya yg indah bersama ayahku-dan itu juga akan membuatku sedih jika ia bersedih.

"Tidak, aku hanya ingin Amsterdam." Kau tahu, aku sangat ingin mengenang masa masaku dimana aku bersama ayahku dulu ketika disana, terlebih pasti ia sangat senang mengingat aku sudah mempunyai anak nantinya.

"Baiklah jika itu maumu, hmm sebaiknya kita tidur. Lihat? Ini sudah jam 10 malam." aku sampai lupa ini sudah hampir larut. Ternyata mengobrol dengan Harry membutuhkan waktu yg lama, mengingat kami membicarakan liburan saja hampir 4 jam.

"Baiklah ayo." aku menggandeng tangan Harry sampai dikamar. Sesampainya aku merebahkan badanku perlahan karna bayi yg ada didalam kandunganku ini sudah menginjak kira kira 9 bulan.

"Apa kau merasa sakit?" Tanya Harry sambil memandang wajahku dari jarak dekat.

Aku tertawa kecil "apa maksudmu?" Terkadang ia menanyakan pertanyaan yg sulit ku mengerti.

"Maksudku, apakah jika sedang mengandung itu sakit?"

"Tidak, hanya saja aku terkdang merasa pusing dan berat ketika berjalan." ia hanya memberi jawaban dengan anggukan kepalanya.

"Wah, menjadi ibu sangat melelahkan." Ujarnya sambil memeluku, begitupun aku yg memeluknya dengan erat, entah kenapa jika aku memeluknya aku merasa sangat aman dan nyaman. Sekakan akan aku merasa aman didekatnya dan tak perlu khawatir apapun yg terjadi.

"Benar benar melelahkan."

**

Aku merasa haus terasa ditenggorokanku, mungkin ini yg menyebabkanku terbangun ditengah malam. Argh! Aku benci jika harus terbangun ditengah malam begini. Kulihat jam dinding yg menunjukan pukul 2 pagi.

Rasanya aku sangat malas mengambil minun dengan berjalan kebawah, terlebih hujan diluar tidak mereda melainkan semakin deras disertai petir yg menyambar. Akupun membangunkan Harry-Namun ia tak bangun bangun, astaga sepulas itukah ia ketika sedang tertidur?

"Harry!! Bangun! Aku haus, kau tahu aku sedang malas berjalan." aku membangunkanya dengan menggoyang goyangkan tubuhnya kesana kemari agar ia bangun.

Biasanya, minum tersedia di nakas meja tempat tidur. Namun aku lupa mengisinya tadi.

"Eh? Apa? Tidurlah kembali kendall ini masih malam." dengan itu ia menyelimuti dirinya kembali. Arrgh!! Harry menyebalkan. Fine aku mengambilnya sendiri.

Dengan terpaksa aku bangun untuk mengambil segelas air karna haus ditenggorokanku semakin menjadi jadi.

Suasana dirumah ini jika dilihat malam malam menyeramkan sekali. Lihat? Semua lampu tidak dinyalakan, dan membuatku takut. Typical Harry-ia sangat irit dengan listrik, menurutku itu bagus karna tak semua lampu dirumah ini yg digunakan jadi buat apa menyalakan semua lampu jika tidak diapakai? Itu boros sekali bukan.

HARRY STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang